Jika Terjadi Mungkin Seluruh Dunia Hanya Tinggal Nama Saja, Dokumen Rahasia Pentagon Ini Bongkar 4 Negara Musuh Bebuyutan Amerika Sedang Siapkan Konflik Nuklir, Ini Buktinya

Mentari DP

Editor

Konflik nuklir.
Konflik nuklir.

Intisari-Online.com - Konflik nuklir sepertinya sudah di depan mata.

Hal itu menurut dokumen rahasia Pentagon yang membongkar konflik nuklir di masa depan.

Dilansir daridailymail.co.uk pada Jumat (9/7/2021), menurut dokumen dari markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) itu, ada potenti konflik nuklir antara AS dengan musuh utamanya.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Sedang Gencar-gencarnya Lakukan Vaksinasi Massal, Gudang Vaksin Covid-19 Malah Ludes Terbakar, 'Seluruh Stok Vaksin Habis Tak Tersisa'

Ini karena musuh-musuh besar AS itu menimbun senjatan nuklir.

Diketahui Rusia dan China telah memodernisasi dan memperluas persenjataan masing-masing selama dekade terakhir.

Hal itu menurut laporan tahun 2020 yang baru-baru ini diungkapkan dari Pentagon tentang operasi nuklir.

Dan Korea Utara telah mempercepat pengujian rudal yang mampu mencapai AS.

Serta Iran memiliki teknologi untuk membuat senjata nuklir dalam waktu satu tahun setelah memutuskan untuk melakukannya.

Dikatakan AS telah mencoba untuk merundingkan pengurangan kemampuan senjata nuklir sejak 2010.

Baca Juga: Rekor, Hanya Dalam Sehari 1.040Pasien Covid-19 Meninggal, Inilah Kondisi Pemakaman di Tanah Air Pasca Dihantam Covid-19, Jenazah Harus Antre untuk Dikuburkan

Tetapi tidak ada satupun dari musuhnya yang mau mengurangi peran senjata nuklir dalam strategi keamanan nasionalnya atau jumlah senjata nuklir yang dikerahkannya.

Sebaliknya, mereka telah bergerak jelas ke arah yang berlawanan.

Dokumen rahasia itu sendiridirilis pada hari Selasa dan secara khusus menyebutkan Rusia, Cina, Korea Utara dan Iran.

Akibatnya, ada peningkatan potensi konflik regional yang melibatkan musuh bersenjata nuklir di beberapa bagian dunia dan potensi eskalasi nuklir musuh dalam krisis atau konflik.

Rusia dan China adalah ancaman paling serius bagi Amerika Serikat karena teknologi dan persenjataan yang sudah mereka miliki.

Pada tahun 2019, Rusia dan AS menarik diri dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah 1987 mereka.

Perjanjian itu mengharuskan AS dan Uni Soviet untuk menghilangkan semua rudal balistik dan jelajah nuklir dan konvensional yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer.

Rencananya kedua negara memperpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru selama lima tahun pada tahun 2021.

Tapi Rusia menolaknya.

Bahkan Rusiamenganggap AS dan NATO sebagai ancaman utama terhadap ambisi geopolitik kontemporernya.

Baca Juga: Pernyataan Mengejutkan Amerika, Dikira Setengah Mati Bela Kemerdekaan Taiwan, Ternyata Ada Maksud Tersembunyi Negeri Paman Sam Membela Taiwan dari China

Mereka pun memodernisasi kemampuan pengiriman hulu ledak Sovietnya, menggunakan hulu ledak dan peluncur nuklir baru, dan mengembangkan tiga sistem senjata nuklir jarak antarbenua baru.

China lain lagi. Di mana merekatelah meningkatkan jumlah dan kemampuan senjata nuklirnya, termasuk rudal yang diluncurkan dari kapal selam 'paling canggih'.

China juga mengembangkan pesawat pengebom, yang memungkinkan China menembakkan senjata melalui darat, laut, dan udara.

Korea Utara sendiri telah 'mempercepat' pengejaran senjata nuklirnya dan secara dramatis meningkatkan pengujian penerbangan misilnya.

Termasuk pengujian rudal jarak antarbenua yang mampu mencapai tanah air AS, menurut laporan AS.

Terakhir Iran.

Iran memiliki teknologi dan kapasitas untuk mengembangkan senjata nuklir dalam waktu satu tahun sejak ia memutuskan untuk melakukannya, kata laporan Pentagon.

Dengan seluruh laporan dari dokumen rahasia Pentagon itu, maka konflik nuklir sepertinya sudah tidak bisa dihindari.

Baca Juga: Pantas Saja Invasi China ke Taiwan Dikecam Seluruh Dunia, Belum Apa-apa Jepang Sudah Merasa Terancam oleh Kebrutalan Negeri Panda, Sampai Minta Tolong Amerika Lakukan Ini

memperingatkan dunia bergerak lebih dekat ke perang nuklir karena Rusia dan China sedang mengembangkan rudal nuklir baru, pembom dan kapal selamSebuah laporan Pentagon mengatakan ada 'peningkatan potensi' untuk konflik nuklir regional dengan musuh utama negara itu - Rusia, Cina, Korea Utara dan IranRusia dan China memiliki program senjata nuklir paling maju dari empat negara, menurut laporan 2020 yang dirilis pada 6 JuliKedua negara telah atau sedang mengembangkan senjata nuklir antarbenua yang dapat ditembakkan dari darat, udara atau kapal selamKorea Utara telah 'mempercepat' pengejaran senjata nuklirnya dan secara dramatis meningkatkan uji terbang misilnyaIran memiliki teknologi dan kapasitas untuk mengembangkan senjata nuklir dalam waktu satu tahun sejak ia memutuskan untuk melakukannyaProgram senjata nuklir AS adalah pencegah dan hanya untuk digunakan dalam 'keadaan ekstrem'. Pembaruan 2020 melunakkan bahasanya dan menghapus penyebutan penggunaan senjata nuklir untuk 'menang dalam konflik.'

Artikel Terkait