Intisari-Online.com - Perang saudara di Suriah telah merenggut 388.000 nyawa sejak meletus 10 tahun lalu.
Laporan itu disampaikan oleh lembaga pemantau hak asasi manusia yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, pada Minggu (14/3/2021).
Dari semua korban tewas tersebut, sebanyak 117.388 di antaranya merupakan warga sipil.
Sementara, sebanyak 22.000 korban tewas adalah anak-anak.
Kematian warga sipil tersebut sebagian besar disebabkan oleh rezim pemerintah Suriah dan milisi sekutu pemerintah.
Selama perang itu, tentu banyak anak-anak yang kehilangan orangtuanya maupun sebaliknya dan jarang dari mereka yang bisa menemukan kembali anggota keluarganya yang hilang setelah serangan.
Ketika ada orang dipertemukan kembali dengan anggota keluarganya yang hilang, hal itu pun kemudian menjadi reuni yang sangat mengharukan.
Pada 2013 lalu, beredar sebuah video yang sungguh menyayat hati.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR