Intisari-Online.com – Ramai di media sosial terjadi perselisihan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Perselisihan terjadi antara Very Idam Hernyansyah alias Ryan Jombang terpidana kasus pembunuhan dengan Bahar bin Smith, terpidana kasus penganiayaan.
Menurut Mujiarto, Kepala Lapas Gunung Sindur, keributan terjadi karena masalah uang.
Namun, Mujiarto, seperti melansir dari Kompas.com (19/8/2021), tidak mau menjelaskan lebih lanjut, karena disebutnya keributan itu hanyalah kesalahpahaman, dan sudah diselesaikan secara damai.
Mujiarto juga memastikan bahwa keduanya tidak mengalami luka serius seperti kabar yang beredar di media sosial.
Atas kejadian tersebut, pihak lapas akan terus memberikan pembinaan bagi Bahar dan Ryan, yang memiliki perbedaan latar belakang.
Ryan Jombang, diketahui divonis hukuman mati karena kasus pembunuhan berantai.
Sebagai sebuah fenomena, Ryan layak masuk dalam catatan sejarah kelam umat manusia.
Setidaknya di Indonesia, Ryan, mungkin akan dikenang sama kejam dan jahatnya dengan Jack the Ripper, Ted Bundy, dan kawan-kawannya, para pembunuh berantai dunia.
Namun, seperti data yang dikumpulkan Hickey (1997), seperti ditulis di Majalah Intisari edisi September 2008, menunjukkan bahwa umur rata-rata si pelaku saat melakuan pembunuhan pertama adalah 27,5 tahun.
Hanya lima persen pembunuhan dilakukan oleh perempuan, menurut penelitian lain.
Namun, sebaliknya, korban terbanyak justru wanita, sedang sisanya anak-anak dan pekerja seks komersial.
Tetapi belum ditemukan penelitian yang secara langsung menghubungkan perilaku seks tertentu (homoseksual misalnya) dengan para pembunuh berantai.
Meski terbukti ada juga pelakunya seorang homoseksual dalam sejumlah kasus pembunuhan berantai.
10 karakter pembunuh berantai ini disusun oleh Robert Ressler/John Douglas (FBI) dan cendekia Prof. Ralph D'Agostino/Ann W. Burgess, antara lain:
1. Kebanyakan laki-laki bujangan berkulit putih.
2. Pintar, dengan IQ di atas rata-rata.
3. Meski pandai, sekolahnya amburadul atau bermasalah di kantor.
4. Berasal dari keluarga broken home.
5. Berasal dari keluarga yang memiliki catatan kriminal, masalah kejiwaan, atau alkoholik.
6. Mengalami pelecehan saat kecil, baik secara psikologis, fisik, maupun seksual.
7. Karena berasal dari keluarga broken home, mereka lebih banyak dibesarkan oleh ibu. Sehingga dalam berhubungan di masyarakat, mereka cenderung sulit berkomunikasi dengan pria, sebaliknya lebih dekat dengan wanita.
8. Sejak kecil sudah menampakkan tanda-tanda problem kejiwaan.
9. Kerap berusaha bunuh diri.
10. Cenderung menyukai hubungan seks yang menyimpang dan pornografi.
Apapun julukan yang diberikan untuk Ryan, mungkin yang lebih penting adalah bagaimana kita belajar lebih waspada.
Juga memahami beragam karakter manusia, yang kadang sulit dimengeri, tanpa harus menjadi paranoid.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari