Advertorial
Intisari-online.com -Sebuah kasus mengerikan di Georgia, Amerika Serikat, akhirnya telah tuntas.
Kasus tersebut dimulai dari sisa tubuh seorang wanita hampir 40 tahun yang lalu.
Kini, jasad itu akhirnya dapat diidentifikasi.
Biro Investigasi Georgia (GBI) mengatakan namanya adalah Patricia Parker.
Ia merupakan korban dari pembunuh berantai paling mengerikan di Amerika, Samuel Little.
Bicara tentang pembunuh berantai, tentu Anda ingat Ted Bundy, yang membunuh 36 wanita.
Samuel Little kalahkan rekornya, dengan berhasil membunuh 93 wanita.
Mengutip CNN, tahun 2018, Little mengatakan kepada polisi Texas jika ia membunuh wanita kulit hitam muda di Chattanooga, Tennessee, pada awal tahun 1980.
Baca Juga: Pria Ini Bunuh 9 Orang Lewat Twitter, 240 Potongan Tulang Ditemukan di Kulkasnya
Investigator dari Georgia dan Tennessee, menurut GBI, bertemu dengan Little untuk mendapatkan lebih banyak detail yang membawa mereka mencocokkan pembunuhan tersebut dengan jasad yang mereka temukan.
Tahun lalu, GBI mengungkap rekonstruksi forensik dari tengkorak wanita dan meminta bantuan publik untuk mengidentifikasinya.
Keluarga wanita tersebut pun datang, dan sampel DNA yang didapat dari mereka positif mengidentifikasi Parker, yang saat itu berumur 30 tahun.
Little mengaku telah membunuh 5 wanita di wilayah Georgia-Tennessee, termasuk Parker, menurut FBI.
Lebih mengerikan lagi, ia telah mengaku mencekik 93 wanita antara 1970 dan 2005.
Angka itu tiga kali lebih banyak dari jumlah korban pembunuh berantai Ted Bundy.
Wanita target Little
Disebutkan, Little menargetkan wanita dari kelompok yang rentan.
Termasuk di antaranya adalah wanita yang terlibat dalam prostitusi atau menderita kecanduan obat-obatan terlarang.
Karena jumlah korbannya yang sangat banyak, FBI menyebutnya pembunuh bayaran paling aktif di Amerika.
Terkadang, jasad korban pembunuhan Little tidak dapat dikenali dan kematian mereka tidak diselidiki.
FBI berharap bisa mengubah hal tersebut.
"Bertahun-tahun, Samuel Little yakin ia tidak akan tertangkap, karena ia berpikir tidak ada yang bertanggung jawab untuk korban-korbannya," ujar Analis Kejahatan ViCAP Christie Palazzolo.
"Walau ia sudah berada di penjara, FBI yakin penting untuk mencari keadilan bagi masing-masing korban, untuk menutup sebanyak mungkin kasus."
Itulah saatnya pengakuan publik masuk.
Analis kejahatan FBI yakin jika pengakuan Little tentang membunuh 93 orang itu benar.
Namun sampai saat ini, mereka hanya bisa memverifikasi 50 dari semuanya.
FBI telah merilis informasi mengenai lima kasus dalam situs mereka, harapannya agar ada yang mengingat detail kasus yang masih diselidiki.
Masing-masing kasus ditunjukkan dengan video Little menjelaskan tentang insiden tersebut dan lukisan tangan Little untuk tunjukkan rupa korban.
FBI telah menggunakan strategi ini sebelumnya, melepaskan 16 foto korban yang digambar Little pada Februari.
Little saat ini sedang menjalani 3 hukuman penjara seumur hidup di California.
Sebelum agen FBI tahu mengenai kaitannya dengan lusinan pembunuhan, Little sudah dipenjara karena memukul dan mencekik 3 wanita.
Kemudian, tahun 2018 lalu, seorang agen memperhatikan namanya yang muncul dalam kaitan dengan pembunuhan tidak terselesaikan di bagian negara lain. Khususnnya satu di Odessa, Texas.
Polisi Texas dan analis kejahatan FBI segera mengunjungi California untuk mewawancarai Little pada Mei 2018.
Saat itulah ia mengaku membunuh kurang lebih 90 wanita.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini