Kisah Mengerikan Pembunuh Berantai, yang Justru Sangat Berjada Bagi Ilmu Pengetahuan yang Kini Digemari Banyak Orang: Total Membunuh 16 Orang dan Hidupnya Berakhir Tragis

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Tidak seperti sekarang yang didorong oleh ketersediaan berbagai macam fasilitas, dunia medis dahulu sungguh sederhana.

Intisari-Online.com - Tidak seperti sekarang yang didorong oleh ketersediaan berbagai macam fasilitas, dunia medis dahulu sungguh sederhana.

Di Eropa pada awal abad ke-19, sekolah medis dan anatomi hanya diperbolehkan membedah mayat.

Atau mayat itu bisa juga datang dari narapidana yang telah dihukum mati.

Namun, hal ini berarti dunia medis sangat lembat berkembang karena kekurangan mayat untuk diteliti.

Baca Juga: Anaknya Divonis Hukuman Mati, Ternyata Ayah Reynhard Sinaga Juga Pernah Jadi Buronan di Indonesia, Ini Kasus yang Menjeratnya

Untuk mengatasi kekurangan itu, salah satu sekolah kedokteran menawarkan harga tinggi bagi siapa saja yang ingin menjual mayat.

Sejak adanya tawaran menggiurkan ini, perampokan mayat di kuburan menjadi merajalela.

Bahkan, semakin 'segar' tubuhnya, semakin banyak nilainya, sehingga tidak butuh waktu lama sebelum perampokan untuk pindah ke meja nedah.

Dari para perampok mayat, yang paling terkenal yakni Burke dan Hare dari Edinburgh, kisah mereka terjadi antara tahun 1827 - 1828.

Baca Juga: Militer Amerika Dibuat Panik, Setelah Seorang Nelayan Kroasia Tak Sengaja Temukan Perangkat Rahasia Ini Tersangkut di Jaringnya Ini, Memangnya Benda Apakah Itu?

William Burke dan William Hare keduanya berasal dari Provinsi Ulster di utara Irlandia dan pindah ke Skotlandia untuk bekerja di Kanal Union, Burke meninggalkan seorang istri dan dua anak di Irlandia.

Pasangan ini bertemu dan menjadi teman dekat ketika Burke pindah dengan nyonyanya Helen McDougal ke penginapan di Tanner's Close di wilayah West Port, Edinburgh.

Perampokan mayat pertama pasangan itu terjadi pada Desember 1827.

Mereka lalu menjual mayat itu ke sekolah kedokteran di Universitas Edinburgh.

Mereka menjualnya kepada Profesor Robert Knox, seorang dosen anatomi populer.

Pembunuhan

Baca Juga: Kematiannya Bisa Sebabkan Perang Iran-AS, Rupanya Orang dari Dua Negara Tetangga Iran Inilah yang Bantu AS Bunuh Jenderal Soleimani

Setelah merasakan mudahnya menghasilkan uang dengan menjual mayat, usaha mereka naik tingkat menjadi sungguh nekat.

Yakni menjadi pembunuhan dengan korban yang tidak sedikit.

Pembunuhan pertama mereka terjadi pada awal 1828 ketika saat tahu ada pria yang sakit, namun jelas akan meninggal atau tidak.

Saking tidak sabar ingin menjual mayatnya, mereka pun melakukan aksi pembunuhan dengan memberi minumkorbannya dengan wiski lalu mencekik, meutup mulut, dan hidung korban hingga tewas.

Baca Juga: Terbongkarnya Misteri 10 Tahun Hilang, Pria Ini Ditemukan Tinggal Sisa Jasad di Belakang Mesin Pendingin

Ini menjadi metode eksekusi yang disukai mereka karena membuat tubuh tidak bertanda dan tidak rusak bagi siswa yang kemudian membedah anatomi mayat.

Saat penyewa tempat tinggal di penginapannya tak ada lagi yang sakit, mereka lalu mulai membunuh orang yang masih sehat.

Target korbannya yakni orang-orang termiskin di Edinburgh.

Seorang pelacur setempat, Janet Brown, beruntung bisa melarikan diri, namun tidak dengan temannya, Mary Patterson.

Sayangnya saat hendak mempelajari anatomi mayat Mary, sejumlah mahasiswa mengenalnya.

Karena kecurigaan ini, polisi segera melakukan investigasi dan berhasil membongkar kejahatan mereka berdua.

Secara total Burke dan Hare dikatakan telah membunuh 16 orang.

Persidangan dimulai pada Malam Natal 1828.

William Burke digantung di Lawnmarket di depan kerumunan lebih dari 25.000 penonton pada 28 Januari 1829, sementara partnernya dianggap 'tidak terbukti dan dibebaskan.

Baca Juga: 8 Jam Berlayar di Laut Tapi Tak Melihat Air, Pelaut Ini Saksikan Kemunculan Batuan Raksasa Selebar 20.000 Kali Lapangan Sepak Bola, Dari Mana Asalnya?

Artikel Terkait