Survei menemukan sumber daya alam termasuk tembaga, emas, uranium, dan bahan bakar fosil.
Ketika survei ini pertama kali dilakukan pada tahun 2017, berita tersebut disambut baik oleh pemerintah Afghanistan.
Ini karena sumber daya ini membuat negara tersebut siap untuk pembangunan infrastruktur.
Akses ke sumber daya alam dapat meningkatkan ekonomi suatu negara dan membantu mendanai rekonstruksinya.
Tetapi ketika pasukan Taliban mengambil kembali kekuasaan, maka secara otomatis sumber daya ini dapat jatuh ke tangan mereka.
Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (17/8/2021), dalam survei parsial, kekayaan mineral negara itu diperkirakan mencapai 3 triliun Dollar AS (Rp43,161 triliun).
Meskipun demikian, industri pertambangan di Afghanistan tampaknya menjadi sektor yang merugi.
Setiap tahun pemerintah Afghanistan kehilangan sekitar 300 juta Dollar AS pendapatan dari pertambangan menurut Aljazeera, dan hanya menyumbang tujuh hingga 10 persen dari PDB Afghanistan.
Bisakah Taliban mendapat manfaat dari sumber daya alam negara itu?
Pemerintah Afghanistan gagal menghasilkan banyak keuntungan dari sumber daya alamnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR