Ternyata Mata Uang Rupiah Masih Dipakai di Timor Leste, Tapi Kebanyakan Dipakai Warga Miskin dan Pinggiran yang Bahkan Masih 'Barter' untuk Transaksi Kebutuhan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Warga Timor Leste. Bahasa Timor Leste saat ini menggunakan bahasa Tetun dan Portugis, rupanya hal ini yang menyebabkan mereka tidak ingin gunakan bahasa Indonesia
(Ilustrasi) Warga Timor Leste. Bahasa Timor Leste saat ini menggunakan bahasa Tetun dan Portugis, rupanya hal ini yang menyebabkan mereka tidak ingin gunakan bahasa Indonesia

Intisari-Online.com - Sejarah Timor leste merdeka dimulai tahun 1999 saat dilakukan Referendum pemisahan diri Timor Timur diizinkan Presiden BJ Habibie pada Agustus 1999.

Baru pada 20 Mei 2002 terbentuklah negara Timor Leste sebagai negara dengan kedaulatan penuh, lepas dari Republik Indonesia.

Hanya saja sejak nama Timor Timur berubah menjadi Republik Demokratik Timor Leste, mata uang dolar Amerika Serikat dipakai dan juga Rupiah Indonesia.

Ada beberapa wilayah yang masih menggunakan Rupiah Indonesia sebagai alat pembayaran selain dollar Amerika.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste: Bukan Xanana Gusmao, Presiden Timor Leste Ini Pernah Alami Luka Kritis Akibat Percobaan Pembunuhan hingga Terjun Bala Tentara Australia

Hanya saja Rupiah bisa digunakan untuk bertransaksi sementara dengan biaya transaksi yang belum ditentukan nilainya.

Melansir dari Tribunnews yang mengutipAjaib.co.id, sistem mata uang dollar menjadikan negara tersebut punya muatan kelas yang berbeda.

Ya, Timor Lestemenggunakan dolar AS sebagai mata uang nasional, maka nilai dan bentuknya sama dengan yang beredar di Amerika Serikat.

Dollar AS bersama dengan dolar Australia dan Escudo, sudah jadi mata uang Timor Leste di kalangan ekonomi elit yang mengelilingi operasi UNTAET dan lembaga-lembaga bantuan lainnya.

Baca Juga: Berjibaku Menghadapi Serangan Skala Besar Jepang yang Tidak Terbayangkan, Inilah Kisah Komando Australia yang Pertama Dikirim ke Timor Leste saat Perang Dunia II

Mirisnya, kebanyakan warga miskin yang tinggal di wilayah hancur dan terpinggirkan masih menggunakan Rupiah atau menggunakan sistem barter.

Contohnya, Hotel terapung Olympia di Pelabuhan Dili yang dipakai oleh para personal PBB.

Sedangkan hotel-hotel lainnya hanya mau menerima dollar AS, dan beberapa restoran bisa menggunakan mata uang dolar Australia untuk pembayaran.

Baca Juga: Ketika Timor Leste Cabut Kasus Spionase oleh Australia untuk Mengeruk Miliaran Dolar dari Tambang 'Greater Sunrise' di Bumi Lorosae

Karena masih menggunakan dollar, tentu saja Timor Leste dikendalikan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Termasuk keputusan mengenai jumlah uang beredar, suku bunga, serta kebijakan ekonomi lainnya yang turut menentukan nilai dari mata uang tersebut.

Tidak hanya itu, Departemen Keuangan AS juga dapat mendikte ketentuan soal perdagangan wilayah.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste Selama Perang Dunia II: Wilayah Asia Paling Selatan Ini Diraih Jepang dengan Pertempuran Berbulan-bulan Melawan Pasukan Sekutu Berjuluk 'Sparrow Force' Ini

Dengan begitu, gaji pegawai negeri, pajak, dan pembayaran lain yang wajib dibayarkan kepada otoritas publik harus menggunakan dolar AS.

Sedangkan untuk kontrak swasta pelaksanaannya bisa menggunakan mata uang lain.

(*)

Artikel Terkait