Embarek mengatakan, “Di sinilah virus berpindah langsung dari kelelawar ke manusia.”
"Dalam hal ini, itu akan menjadi pekerja laboratorium, bukan penduduk desa acak atau orang lain yang memiliki kontak reguler dengan kelelawar. Jadi itu sebenarnya dalam kategori kemungkinan," Embarek menjelaskan seperti dilansir dari Daily Mail.
Ilmuwan Denmark ini menekankan bahwa penyelidik WHO tidak menemukan bukti langsung tentang hal ini.
Baik di dalam maupun luar negeri, China telah lama dituduh menutupi wabah awal dan menyembunyikan informasi ketika pertama kali muncul di Wuhan pada Desember 2019.
Komentar Embarek ini kebalikan dari yang dia katakan saat masih di China. Saat itu menjadi misi pencarian fakta.
Saat itu Embarek meminta para ilmuwan untuk berhenti menyelidiki kemungkinan virus berasal dari laboratorium.
Dia juga awalnya bersikeras tidak ada bukti penularan 'di Wuhan atau di tempat lain' sebelum Desember 2019.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR