"Lebih dari 50 ribu orang mengungsi di Nduga, Puncak dan Intan Jaya selama dua setengah tahun terakhir.
"Rumah mereka telah dihancurkan, gereja mereka dibakar dan sekolah mereka diduduki oleh tentara.
“Mereka ditinggalkan di kamp pengungsian internal, di mana virus akan menyebar dengan cepat.
"Sudah di kota-kota, pasien ditolak atau dirawat di mobil di luar rumah sakit.”
Negara-negara Barat dan WHO memiliki kewajiban moral yang mendesak untuk memberikan dosis vaksin langsung kepada pemerintah lokal Papua untuk didistribusikan, kata Wenda.
“Seperti yang ditunjukkan oleh krisis kesehatan Asmat 2018 , Jakarta tidak bisa dipercaya dengan kesehatan orang Papua Barat,” katanya.
“Selama hampir 60 tahun penjajahan, kami telah melihat kegagalan kronis untuk mengembangkan fasilitas kesehatan di Papua Barat, membuat kami sekarat di atas kekayaan alam yang digali Indonesia.
"Jika Jakarta dibiarkan memegang kendali pengembangan vaksin, rakyat saya akan semakin menderita.”
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR