Karena ukuran dan kelimpahannya, pemukim Eropa awal dengan mudah menangkap mereka di pantai tempat mereka bersarang, atau di perairan dangkal saat mereka mencari makanan.
Namun, seiring waktu, penyu hijau ini semakin terperangkap dalam jaring pemburu kura-kura, terutama dari Kepulauan Cayman.
Tidak seperti banyak pulau Karibia lainnya, ekonomi Caymania bukan dari gula atau pisang.
Kecuali penebangan kayu mahoni dan produksi kapas, keduanya terbukti merupakan industri yang berumur pendek, maka para pemukim awal mencari mata pencaharian ke laut.
Penduduk Cayman menyelamatkan bangkai kapal dan berburu penyu hingga pada abad ke-19, perburuan yang berlebihan ini telah memusnahkan penyu-penyu itu.
Bukannya merancang industri alternatif, pria Cayman malahan mengembangkan peralatan dan teknik khusus untuk berburu penyu hijau jarak jauh di seluruh Karibia.
Dari tahun 1840-an, penyu ini melakukan perjalanan ke perairan sekitar Kuba, Honduras, Nikaragua, Kosta Rika dan Kolombia, hingga mencapai puncaknya pada pergantian abad ke-20.
Ini sering kali memicu kemarahan pemerintah asing yang berusaha menegaskan kendali atas perairan mereka.
Misalnya pada tahun 1904, sebuah kapal patroli bersenjata Nikaragua menangkap awak lima kapal penangkap penyu karena berburu secara tidak sah di perairan nasional.
Baca Juga: Ditemukan Mengapung di Lautan, Ukuran Tubuh Penyu 'Zombie' Ini Jadi Sorotan
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR