Indonesia Dihantam Tsunami Virus Corona, 11.045 Anak Jadi Yatim Piatu dalam Waktu Singkat Setelah Orangtuanya Meninggal, Begini Nasib Mereka Kini

Mentari DP

Penulis

Kasus virus corona di Indonesia.
Kasus virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Kasus virus corona di Indonesiamasih sangat tinggi.

Menurut laporanSatuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus virus corona di Indonesia sudah tembus3.639.616 kasus.

Ini karena ada tambahan31.753 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir pada Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga: Israel di Ambang Ketakutan, Perang Nuklir Diprediksi Makin Mendekat, Sampai Ngaku Tidak Ada yang Bisa Hentikan Iran Buat Bom Nuklir

Selain itu, Indonesia kembali memecahkan rekor sebagai negara dengan kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia.

Pada Sabtu (7/8/2021), ada1.588 pasien yang tutup usia setelah terinfeksi virus corona.

Sehingga, total angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 105.598 orang.

Satu-satunya negara yang memiliki kasus di atas 1.000 kasus adalah Brasil dengan1.275 kasus kematian.

Baca Juga: Puluhan Kota Jatuh ke TanganTaliban, Joe Biden LangsungKerahkan Pesawat Pemusnah Massal Untuk Dijatuhkan diAfghanistan, Lokasi Ini yang Jadi Target

Karena tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia,Kementerian Sosial (Kemensos) RI melaporkan banyak anak yang kehilangan orangtuanya selama pandemi.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemensos melalui Satgas Penanganan Covid-19 per 20 Juli 2021, ada 11.045 anak menjadi yatim, piatu, bahkan yatim piatu.

Dari data yang sama, tercatat 350.000 anak terpapar dan 777 anak meninggal dunia akibat Covid-19.

“Sejauh ini data akurat by name by adress terkait anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena terpapar Covid-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini seperti dikutip dari laman resmi Kemensos, Jumat (6/8/2021).

Ada beberapa langkah yang dilakukan Kemensosanak-anak yang kehilangan kedua orangtua di tengah wabah pandemi ini.

Salah satunya dengan memberikan dukungan melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Menurut Risma, program itumencakup pemenuhan kebutuhan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi, konseling anak serta keluarganya, dan kebutuhan dasar anak lainnya.

Langkah lain yang dilakukan adalah denganmereunifikasi anak dengan keluarga besarnya.

Ataumemfasilitasi pengasuhan alternatif melalui pengasuhan oleh orangtua asuh/wali/pengangkatan anak dan pengasuhan melalui panti.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Coba Letakkan Bekas Kantong Teh di Dalam Kulkas, dan Hal Ajaib Ini Akan Terjadi, Benar-benar Tak Disangka

Salah satu anakyang telah direunifikasi adalah Vino (10).

Beberapa waktu lalu nama Vino viral di media sosial Indonesia.

Anak yang tinggaldi Kutai Barat, Kalimantan Timur itu menjadi yatim piatu setelah keduaorangtuanya meninggal terpapar Covid-19.

Dia pun harus merasakan hidup sendiri dalam isolasi mandiri.

Kisah serupa juga dialami Arga.

Arga yang berasal dari Kutai Kartanegara (Kukar), juga harus kehilangan ayah dan ibu kandungnya karena Covid-19.

Terakhir, Risma mengatakanKemensos juga membantu keluarga besar anak untuk mengatasi kesulitan dalam mengasuh anak.

"Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan kami juga akan merespon anak-anak di wilayah lainnya sesuai dengan laporan yang diterima,” tambah Risma.

Baca Juga: Gelap Gulita Selama 6 Bulan Sampai Musim Panas Pun Turun Salju, Seperti Ini Kehidupan Negara yang Terletak di Paling Utara, Anda Dijamin Terbengong-bengong!

Oleh karenanya, dia berharapketerlibatan pihak lembaga/instansi terkait.

Khusunya dalam memberikan dukungan aksesibilitas untuk membantu anak yang kehilangan orangtua saat pandemi.

Artikel Terkait