Sasaran mereka tidak hanya menyimpan senjata api tapi juga bahan peledak yang tidak diketahui kekuatannya.
Tak ayal kedua belah pihak pun pada akhirnya saling serang hingga beberapa kali menimbulkan suara letusan senjata yang menambah tegang kondisi.
Saat baku tembak terjadi, salah satu pelaku teroris di rumah tersebut berteriak "Saya Noordin" ketika ditanya polisi tentang siapa sosok yang diincarnya.
Teriakan tersebut ternyata didengar dengan jelas tak hanya oleh pihak polisi tapi juga oleh wartawan yang meliput.
Wartawan harian Kompas, Sarie Febriane dalam tulisannya di Kompas.Id yang berjudul "Saya Noordin!”, Sebuah Pelajaran Pahit Jurnalisme Sensasi menuturkan bahwa media langsung menelan mentah-mentah apa yang mereka dengar.
Hampir seluruh media massa, termasuk televisi yang menyiarkan penyerbuan tersebut secara langsung, menyebut bahwa Noordin M Top berhasil dilumpuhkan di Temanggung.
Media-media luar, seperti Al Jazeera, The Strait Times, Reuters, hingga ABC Online pun, disebut Sarie, sama-sama menyebut bahwa Noordin M Top berhasil ditangkap mati.
Namun, karena informasi A1 di pihak kepolisian belum berani memastikan, Sarie pun memutuskan untuk memilih "Noordin Belum Terkonfirmasi" dalam artikelnya.
KOMENTAR