Menurut sebuah Blog Sejarah, tanda-tanda itu mungkin terkait dengan dewa-dewa di jajaran Mesopotamia, yang mewakili bintang Ishtar, cakram bersayap dewa matahari Shamash, dan bulan sabit dewa bulan Sin.
Prasasti tersebut ditemukan oleh para ahli di kota Al Hait.
Dikenal sebagai Fadak di zaman kuno, Al Hait adalah rumah bagi reruntuhan benteng, seni cadas, dan instalasi air, tulis Owen Jarus untuk Live Science.
Situs tersebut membanggakan sejarah awal yang mencakup milenium pertama SM pada awal era Islam.
Para peneliti di daerah itu sebelumnya telah menemukan prasasti dan obelisk yang menyebutkan Nabonidus, yang memerintah Babilonia dari tahun 556 hingga 539 SM, ketika kerajaan itu jatuh ke tangan Koresh dari Persia, lapor Arab News.
Pada puncaknya, Kekaisaran Babilonia membentang dari Teluk Persia ke Laut Mediterania.
Ketika Nabonidus memulai pemerintahannya, dia menaklukkan bagian dari apa yang sekarang menjadi Arab Saudi.
Empat tahun setelah mengambil alih kekuasaan, raja menunjuk putranya Belshazzar sebagai koregen dan pergi ke pengasingan di Tayma, sebuah kota sekitar 160 mil di utara Al Hait.
Dia tetap di sana sampai sekitar tahun 543 SM, menurut Live Science.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR