Intisari-online.com -Nama Heriyanti, anak dari Akidi Tio kini tuai kontroversi setelah kenyataan mengenai donasi Rp 2 T terungkap.
Donasi tersebut ternyata bodong atau isapan jempol belaka.
Melansir Kompas.com, rupanya pemberitaan awal bahwa Heriyanti akan memberikan sumbangan Rp 2 T tersebut tidak segera ditepati.
Hal ini karena bantuan yang ia janjikan ternyata tidak segera cair.
Heriyanti datang menyambangi Mapolda Sumatera Selatan 26 Juli 2021 untuk menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri.
Namun ternyata Heriyanti dipanggil untuk diperiksa oleh polisi akibat uang tidak segera ada.
Sebelumnya, Direktur Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Ratno Kuncoro mengatakan bahwa Heriyanti ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 terkait penyebaran berita bohong.
Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Supriadi menyebut Heriyanti diundang agar memberi klarifikasi terkait penyerahan dana Rp 2 T melalui bilyet giro.
Selain diperiksa, kediaman Heriyanti juga ditunggu dan diamankan oleh polisi.
Suami dan anaknya juga dipanggil untuk diperiksa Polda Sumsel.
Melansir Tribun Sumsel, suami Heriyanti, Rudi Sutami, menyambangi pos penjagaan setelah selesai diselidiki oleh Polda Sumsel.
Hal tersebut ia lakukan saat di rumah dengan Rudi keluar dari rumah kemudian menghampiri pos penjagaan.
Rupanya ia hendak mencari petugas jaga malam, Usman.
Rudi kemudian berbincang dengan Usman menegaskan uang Rp 2 T tersebut tidak bisa dicairkan sekaligus.
"Ada uangnya di Bank Singapura, prosesnya panjang tidak bisa sekaligus, " kata Rudi, Senin (2/8/2021).
"Macam-macam omongan yang masuk ke saya, tapi yang penting realitanya. Dio ngomongi kami jahat dio dewek jahat. Jadi tunggu saja, orang-orang harus sabar soalnya yang dicairkan ini jumlahnya banyak, jadi tak bisa sekaligus, " ujarnya.
Selain keluarga inti Heriyanti, dokter keluarga Akidi Tio, Prof Dr dr Hardi Darmawan juga diperiksa oleh Polda Sumsel.
Ia diperiksa Senin 2/8/2021 dijemput oleh Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro.
Dalam pernyataannya, Ratno sempat berujar, Polda Sumsel dijadwalkan menggelar rilis terkait dana Rp 2 T yang kini sedang jadi perbincangan hangat.
Namun dalam pelaksanaannya, rilis hanya dipimpin Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi didampingi Dir Ditkrimum, Hisar Siallagan tanpa dihadiri langsung Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri.