Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang pria asal Indonesia yang dijuluki 'Ratu Penipu Hollywood' tengah berada dalam penyelidikan FBI.
Identitasanya sendiri baru terungkap setelah dua orang wartawan melakukan sebuah investigasi.
Kedua wartawan yang melakukan investigasi tersebut adalah Vanessa Grigoriadis dan Josh Dean dan menuliskan hasil reportasenya di Vanity Fair.
Kedua wartawan tersebut meyakini bahwa Ratu Penipu Hollywood tersebut bernama Hargobind Punjabi Tahilramani.
Pelaku diduga seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Inggris sebagaimana dilansir dari The Street Journal.
Lelaki yang sering dipanggil Gobind tersebut melancarkan aksi penipuannya dengan berbagai cara.
Selain itu, dia acap kali menirukan suara wanita dari petinggi rumah produksi untuk menipu para korbannya.
Dalam audio yang diperoleh secara eksklusif oleh Daily Mail, penipu itu sempat menirukan suara palsu bernada tinggi untuk menyamar sebagai mantan istri taipan media Rupert Murdoch, Wendi Deng, saat diduga melancarkan aksinya.
Penipu tersebut telah beroperasi setidaknya selama lima tahun dan mungkin telah menipu ratusan orang masing-masing ribuan dollar AS, menurut podcast Chameleon: Hollywood Con Queen.
Selama bertahun-tahun, sejumlah pekerja di industri film telah ditipu melalui sambungan telepon yang mengatasnamakan para maestro.
Beberapa nama yang dicatut termasuk mantan ketua Sony Pictures Entertainment, mantan ketua dan CEO 20th Century Fox, dan presiden Lucasfilm.
Namun itu hanya akal-akalan penipu saja untuk bisa memeras korban.
Ratu Penipu Hollywood menjerat para korban dengan mengatasnamakan para maestro Hollywood dengan menirukan suaranya dan menawarkan kesempatan terlibat dalam pembuatan film blockbuster di Indonesia.
Ketika korban tiba di Jakarta lalu menghabiskan ribuan dollar AS untuk pemandu wisata palsu dan biaya penipuan lainnya, mereka menyadari bahwa film tersebut palsu dan panggilan telepon tersebut adalah penipuan.
Selain menipu dengan mengatasnamakan nama-nama petinggi Hollywood, penipu tersebut juga melacarkan aksinya dengan menirukan suara wanita.
Dia menipu para aktor tampan dan pihak lainnya, sebagian diminta melakukan percakapan seks lewat telepon.
Dia juga telah berhasil mengumpulkan uang penipuan dari para korbannya hingga senilai 1 juta dollar AS (sekitar Rp14 miliar).
Gobind diduga telah meniru setidaknya 12 korban dari dunia Hollywood.
Selain menipu para aktor, Gobin dipercaya juga menipu penulis skenario, penata rias, kru produksi, pelatih, dan pemeran pengganti.
Dean, yang juga menjadi co-host dalam podcast Chameleon: Hollywood Con Queen, mengatakan kepada Daily Mail bahwa penipu itu mungkin salah satu yang paling produktif.
"Kami telah berbicara dengan lusinan korban. Kami tahu ratusan orang telah ditipu, dan kami telah diberi tahu bahwa hingga 1.000 orang telah jatuh cinta (mendengar suara penipu),” kata Dean.
Dean mengatakan penipu itu juga akan meniru hingga tiga orang yang berbeda dari mulai seorang eksekutif, asisten, dan pengacara dalam satu panggilan dengan mulus.
Penipu juga dan memberikan dokumen palsu untuk meyakinkan korbannya.
Dean mengatakan bahwa saking ahlinya, penipu tersebut terbukti berhasil mengelabuhi ratusan korban.
Bahkan, dia menduga bahwa aksi penipu telah dilancarkan sejak 2015.
Ketika kabar tentang penipuan tersebut menyebar dan terdengar di telinga para eksekutif di Hollywood pada 2017, mereka bersatu padu lalu menggunakan jasa perusahaan investigasi K2 untuk mengungkap pelaku dan menghentikan aksi penipuan.
Produser film Man of Steel Deb Snyder mengaku kaget ketika mendapat telepon dari departemen casting Warner Bros mengatakan bahwa dia menjalankan audisi melalui telepon secara tidak senonoh dengan aktor pria.
Padahal, Snyder mengaku tidak tahu sama sekali akan adanya audisi telepon tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Cara Hargobind Punjabi, Ratu Penipu Hollywood asal Indonesia, Kelabui Korbannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/11/28/204605370/begini-cara-hargobind-punjabi-ratu-penipu-hollywood-asal-indonesia?page=all#page2.Penulis : Danur Lambang PristiandaruEditor : Danur Lambang Pristiandaru