Intisari-Online.com - Tersedak duri ikan atau jarum pentul bukanlah hal asing bagi kita masyarakat Indonesia.
Ikan merupakan salah satu menu favorit banyak orang Indonesia yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Meski berduri dan membuat kita cukup sulit memakannya, namun tidak mengurangi minat kita terhadap makanan yang satu ini.
Tersedak duri ikan mungkin terdengar biasa, tapi bagaimana dengan tersedak jarum pentul?
Nyatanya, kejadian seperti itu tak jarang terjadi di Indonesia, yang biasanya dialami oleh para wanita berhijab.
Berniat membetulkan hijab, lalu tangan sibuk membenahi kerudung di kepala, kadang kita teledor menggigit jarum pentul di mulut.
Namanya apes, ada saja yang bisa membuat jarum pentul di mulut tertelan.
Sebaiknya hindari kebiasaan tersebut, lebih baik letakkan jarum pentul di suatu tempat. Tapi bagaimana jika hal itu terlanjur terjadi?
Untuk itu, semua orang harus tahu bagaimana cara menanggulangi ketika ada yang tersedak duri ikan atau jarum pentul.
Selain kedua benda tersebut, mungkin juga ada yang tersedak staples yang tidak sengaja lepas dari bungkus makanan serta benda-benda lainnya.
Jika terjadi hal tersebut pada kita atau orang di sekitar kita, bantuan 'sepele' ini bisa sangat membantu.
Segera tolong dengan manuver heimlich.
Caranya yaitu dengan memosisikan korban untuk berdiri atau duduk.
Lalu, berdirilah di belakangnya.
Setelah itu, beri dorongan (pukul) pada bagian punggung korban dengan dasar telapak tangan kita.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan suatu tekanan, dan diharapkan bisa mengeluarkan kembali jarum pentul yang tersangkut di tenggorokkan.
Pada jarum pentul yang tersedak dan turun ke saluran napas bawah, mungkin tidak akan menyebabkan sumbatan.
Namun, bila dibiarkan dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk bagi kesehatan korban.
Biasanya dokter akan memulai dengan rontgen atau CT-scan untuk mengetahui letak jarum pentul tersebut.
Selanjutnya dokter akan melakukan tindakan untuk mengelurkan jarum pentul dengan menggunakan alat yang bernama bronkoskop fleksibel.
Alat tersebut merupakan slang fleksibel yang dilengkapi dengan kamera mikro dan alat khusus untuk menarik benda asing.
Selain bronkoskop fleksibel, kita juga bisa menggunakan bronkoskop rigid untuk mengeluarkan benda asing yang relatif lebih besar, seperti tutup pulpen, gigi, atau gigi palsu.
Sementara bagi mereka yang tak tersedak duri ikan, biasanya ditangani oleh dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) ).
Duri ikan tersebut umumnya tersangkut di tenggorokan bagian belakang (dinding faring).
Bantuan Anda kepada orang yang tersedak benda-benda tersebut dengan manuver heimlich bisa sangat membantu.
Menurut dr. Wahju Aniwidyaningsih, MD, PhD, Head – Division of Interventional Pulmonology and Respiratory Critical Care di RS Persahabatan, dalam dunia medis, benda asing yang tersedak di saluran pernapasan dapat membahayakan setiap orang.
Benda dengan ukuran besar dapat menyumbat daerah pita suara (laring) yang mengakibatkan kita kesulitan untuk bernapas.
Tidak menutup kemungkinan, kondisi tersebut juga bisa terjadi pada benda asing yang berukuran kecil.
(*)