Advertorial

Darat dan Lautan, Inilah Batas Wilayah ASEAN Berdasarkan Letak Geografisnya

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Batas wilayah ASEAN berdasarkan letak geografisnya terdiri dari wilayah darat dan lautan.

Letak geografis yaitu letak relatif terhadap lokasi lain di suatu wilayah.

ASEAN sendiri merupakan asosiasi yang terdiri dari negara-negara Asia Tenggara.

Anggotanya hampir semua negara di wilayah Asia Tenggara.

Baca Juga: 11 Tahun Mengemis Tanpa Pasti, Timor Leste Kini Malah Harus Rela Jadi Musuh Dunia Jika Ingin Tetap Jadi Anggota ASEAN, Negaranya Bermasalah Ini Biang Keroknya

Di antaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Kelima negara tersebut dikenal sebagai negara pendiri ASEAN.

Kemudian Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja yang menyusul kelima negara pendiri ASEAN bergabung dengan asosiasi ini.

Sementara itu, hingga sekarang Timor Leste belum berhasil bergabung dengan ASEAN.

Baca Juga: Peraih Medali Emas Termuda Cabang Bulu Tangkis Olimpiade, Apriyani Rahayu Pernah 'Bertaruh' 3 Bulan di Awal Karier untuk Buktikan Kemampuannya

ASEAN yang terdiri dari 10 negara ini memiliki luas wilayah mencapai 4,5 juta kilometer persegi atau sekitar 3 persen total luas daratan di bumi.

Indonesia merupakan negara ASEAN yang terbesar dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, juga sebagai negara ASEAN paling selatan dan paling timur.

Sementara Singapura yang terkecil dengan luas wilayah 721.5 kilometer persegi.

Untuk negara ASEAN paling utara sekaligus paling barat adalah Myanmar.

Baca Juga: Markas Legiun ke-6 Romawi Berusia Hampir 2.000 Tahun yang Muat 5.000 Tentara Ditemukan, Diciptakan untuk 'Yahudi yang Sulit Diatur' hingga Berontak 2 Kali

Lalu, bagaimana batas wilayah ASEAN berdasarkan letak geografisnya?

Berikut batas-batas wilayah ASEAN:

Sebelah utara: Dataran China

Sebelah selatan: Samudra Hindia dan Timor Leste

Sebelah timur: Samudra Pasifik dan Papua Nugini

Sebelah barat: Samudra Pasifik dan India

Baca Juga: Jatuh 8 Kali Bangkit 8 Kali, Beginilah Lika-Liku Perjuangan Greysia Polii Sebelum Berhasil Meraih Medali Emas Olimpiade Tokyo Bersama Apriyani Rahayu

Sejarah Berdirinya ASEAN

ASEAN sendiri dibentuk atas prakarsa Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman.

Sebelum adanya organisasi ASEAN, sejumlah organisasi di wilayah ini dan sekitarnya telah bermunculan

Seperti Southeast Asia Treaty Organization (SEATO), yang terbentuk setelah Perang Dunia Kedua berakhir dan dunia memasuki Perang Dingin.

Terlepas dari namanya, SEATO sebagian besar beranggotakan negara-negara dari luar kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Dijamin Orang Se-Indonesia Belum Tahu, Ternyata Begini Cara Menghilangkan Gigitan Nyamuk yang Gatal, Hanya Dalam Sekejap Mata!

Selain itu, Association of Southeast Asia (ASA) yang berdiri pada 1961, beranggotakan Thailand, Filipina, dan Federasi Malaysia.

Kemudian MAPHILINDO yang didirikan pada 1963, juga hanya beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Fakta tentang keanggotaan organisasi pendahulu ASEAN tersebut melatarbelakangi munculnya ide untuk mendirikan ASEAN.

Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman prihatin karena organisasi-organisasi yang sebelumnya didirikan untuk memperkuat hubungan tetangga tak ada yang awet dan memiliki anggota yang terlampau sedikit.

Baca Juga: Sudah 76 Tahun Merdeka, Beginilah Peran Pelajar untuk Mengisi Kemerdekaan Indonesia, Maknanya Tak Pernah Lekang Oleh Waktu

Berangkat dari keprihatinannya, Thanat Khoman mengajak negara-negara lain untuk membentuk sebuah asosiasi yang lebih inklusif dan benar-benar mewakili Asia Tenggara.

Dia mengundang empat menteri luar negeri negara-negara tetangga, di mana negara-negara inilah yang kemudian dikenal sebagai 5 negara pendiri ASEAN bersama Thailand.

Pada 8 Agustus 1967, kelima negara menandatangani Deklarasi Bangkok yang melandasi berdirinya ASEAN.

Dokumen tersebut juga menjelaskan maksud dan tujuan dari ASEAN, yang salah satunya mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pembangunan budaya di kawasan.

Baca Juga: Setahun Menjelang Ledakan Ibukotanya, Negara Ini Jadi 'Neraka' Sampai Tak Ada Lagi Pasokan Air Bersih untuk Warga, Keruntuhan Ekonomi Terbesar di Dunia Ini Sebabnya

(*)

Artikel Terkait