'Mereka Memakan Mayat Anak Mereka Sendiri', Kisah Praktik Kanibalisme China di Era Awal Komunisme, Dipicu 'Perintah Sepele' Mao Zedong Terhadap Burung Pipit

Mentari DP

Editor

Mao Zedong dan sebelum Partai Komunis China berkuasa di China.
Mao Zedong dan sebelum Partai Komunis China berkuasa di China.

Intisari-Online.com - Partai Komunis China berkuasa di China.

Namun sebelumPartai Komunis China berkuasa di China, warga negara itusempat merasakan pengalaman kelam.

Itu terjadi padatahun 1958, saat China dipimpin olehMao Zedong.

Baca Juga: Jadi Dendam Kesumat Rakyat Seantero China, Inilah 'Abad Penghinaan', Kala China Dijajah 8 Negara Sekalipun, Termasuk Jadi Pusat Pembunuhan Massal dan Sarang Penyandu

DilansirThe Sun pada Rabu (21/7/2021), pada masa itu,Mao Zedong memutuskan sudah saatnya untuk warga China melakukan'Great Leap Forward' (Lompatan Jauh ke Depan).

Oleh karenanya, diamemaksa orang-orang menekuni bidang pertanian.

Namun alih-alih menjadi negara maju dan sejahtera, justru berbagai hal buruk terjadi di China.

Sepertibencana lingkungan, teror negara, hingga yang terparah adalah membuka jalan bagi kanibalisme.

Misalnya Mao Zedong inginmembangkitkan ekonomi negara, dia lalu melakukan sebuah misi bernamaThe Four Pets Campaign.

Baca Juga: Situasi India Hancur Lebur AkibatDihantam Covid-19, Para Ahli Bocorkan Lebih 4 JutaOrang Mungkin TelahKehilangan Nyawa,Dibuktikan dengan Kesalahan Fatal Ini

Tujuan dari misi tersebut ialahmembunuh empat hama, yaitu tikus, lalat, nyamuk, dan burung pipit.

Namun hal mengerikan terjadiketika mereka membunuh burung pipit.

Mulanya Mao memerintahkan semua burung pipit untuk dibunuh karena mereka makan terlalu banyak biji-bijian.

Padahalburung-burung itu memakan belalang.

Nah,begitu mereka musnah, serangga pemakan biji-bijian semakin membludak danmelucuti semua tanaman.

Bidang pertanian yang dipaksaMao Zedong langsung hancur berantakan. Mengakibatkan krisis kelaparan mengerikan terjadi.

Dilaporkan sebanyak 38 juta orang mati kelaparan

Angka itu 450 kali jumlah orang yang terbunuh oleh bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada akhir Perang Dunia 2.

Krisis kelaparan itu semakin buruk hingga menyebabkankanibalisme.

Hal itu disampaikan penulis Yang Jisheng dalam buku yang berjudul "Tombstone", yang dilarang di China.

"Orang-orang memakan mayat dan berjuang untuk mayat-mayat itu. Mereka memakan anak-anak mereka sendiri," ujarnya.

Awalnya, Yang tentu tidak percaya kejadian mengerikan itu pernah terjadi di negaranya.

Tetapi ketika dia mewawancarai orang-orang, dia tahu kalau cerita itu benar.

Baca Juga: Ditinggal Pasukan Amerika, Afghanistan LangsungPorak-poranda Dihancurkan Kelompok Teroris, Sampai Minta Bantuan Negara yang Tengah Bersengketa dengan China Ini

Di mana dia menemukan bagaimana tetangga yang kelaparan memakan tetangganya, orangtua memakan anak-anak mereka, dan sebaliknya.

Itu belum apa-apa, puluhan perampok mendobrak masuk ke rumah-rumah dan membunuh orang-orang di dalamnya. Tujuannya untuk diambil dagingnya.

"Orang-orang memakan mayat dan berjuang untuk mayat."

"Di Gansu mereka membunuh orang luar, yakni orang asing lewat yang lewat, dan memakannya."

"Mereka juga memakan anak-anak mereka sendiri."

"Mengerikan. Terlalu mengerikan," tulisnya.

Ada juga kisah yang disampaikan sejarawan Zhou Xun.

"Seorang wanita tua bernama Luo Wenxiu adalah orang pertama yang mulai memakan daging manusia."

"Itu terjadi pada 20 Desember 1960. Setelah seluruh keluarga yang terdiri dari tujuh orang meninggal."

"Luo menggali tubuh gadis tiga tahun bernama Ma Fahui."

"Dia mengiris daging gadis itu dan membumbuinya dengan cabai sebelum dikukus dan dimakan," tutupZhou Xun.

Baca Juga: Sinovac Tak Ada Apa-apanya, Pantas VaksinAstraZeneca Jadi Rebutan, Ternyata Ini Kelebihan Vaksin Buatan Ilmuwan Inggris Itu, Indonesia Beruntung Menggunakannya!

Artikel Terkait