Tak Hanya Kasus Covid-19 yang Membludak, Diperkirakan 91 Persen Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Tak Terdeteksi, Bagaimana Bisa?

Tatik Ariyani

Editor

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona

Intisari-Online.com -Angka kasus per hari Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta tercatat sebagai rekor penambahan terbanyak baru lagi pada Senin (12/7/2021) sebanyak 14.619 kasus.

Tak hanya itu, diperkirakan 91 persen kasus Covid-19 di Jakarta tidak terdeteksi.

Hasil riset Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bersama Lembaga Eijkman serta CDC Indonesia mengungkap hal itu.

Baca Juga: Kabar Gembira! Salah Satu Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia Ini Terbukti Beri Perlindungan Seumur Hidup Dari Virus Corona, Ini Hasil Penelitian Terbarunya

Hasil riset serosurvey tersebut, mengungkap hingga 31 Maret 2021, ada 44,5 persen penduduk DKI Jakarta pernah terpapar Covid-19.

Perhitungan riset mengungkap, total penduduk DKI Jakarta 10.600.000, artinya ada sebanyak 4.717.000 orang pernah terinfeksi.

Sementara itu, kasus Covid-19 berdasarkan data Dinkes hingga 31 Maret hanya ada 382.055 orang terinfeksi.

Baca Juga: Pusing Tujuh Keliling Pecahkan Masalah Covid-19, WHO Malah Berniat Selidiki Lagi Laboratorium Wuhan, Rupanya Hal Ini Jadi Pemicunya

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/7/2021), Epidemiolog FKM UI Pandu Riono mengatakan, "Artinya kasus yang terdeteksi hanya 8,1 persen. Sisanya 91,9 persen tidak terdeteksi."

Pemerintah Provinsi DKI sebenarnya sudah mengupayakan untuk memperbanyak testing bahkan jauh lebih tinggi daripada daerah lain.

Akan tetapi, karena sejumlah faktor penyebab sehingga banyak kasus yang tidak terdeteksi.

Salah satu faktor utama banyak kasus tidak terdeteksi adalah banyaknya orang yang terpapar tanpa gejala.

Pandu mengatakan, "Walau testing DKI tinggi itu belum banyak bisa mendeteksi karena memang sebagian besar tidak bergejala. Kalau dia tidak bergejala kan tidak dites, bahkan mungkin banyak yang bergejala juga tidak berobat."

Baca Juga: 3 Fakta Mematikan Musashi Miyamoto, Samurai Jepang Terhebat Sepanjang Masa yang Kalahkan 'Iblis dari Barat'

Serosurvey berbasis populasi ini diambil menggunakan metode stratified multistage sampling design.

Selain itu, pengambilan data dan spesimen dilakukan pada 15-31 Maret 2021.

Sedangkan deteksi antibodi SARS CoV-2 menggunakan tes Tetracore-Lumimex dengan jumlah sampel sebanyak 4.919 orang usia 1 tahun lebih, tersebar di 100 kelurahan di 6 kota/kabupaten di DKI Jakarta.

Artikel Terkait