Intisari-Online.com - Populasinya tinggi sementara lahan yang tersedia terbatas, membuat sebagian orang di Hong Kong terpaksa tinggal di rumah yang sempit.
Bukan hal mudah untuk menyewa apartemen yang layak jika tidak punya cukup banyak uang.
Pasalnya, apartemen juga memiliki harga sewa yang tinggi dengan alasan keterbatasan lahan.
Dana kira-kira setara Rp 4 juta hanya cukup untuk menyewa apartemen berukuran kurang dari 8 meter persegi per bulannya.
Di rumah sesempit itu, berbagai aktivitas hanya bisa dilakukan di ruangan yang sama.
Satu ruangan untuk belajar anak-anak, memasak, bahkan sekaligus untuk buang air besar.
Salah satu warga, Tony, mengatakan pada South China Morning Post bahwa dia takut pulang setelah bekerja.
“Hal yang paling sulit tentang hidup disini adalah tidak bisa menghirup udara segar. Sulit untuk bernafas di ruangan sekecil itu,” kata Tony.
Bukan hanya Tony yang harus tinggal rumah yang sempit, inilah potret kehidupan warga Hong Kong yang harus tinggal di apartemen sempit.
Banyak kamar di sana yang hanya cukup diisi dengan kasur kecil serta lemari kecil.
Pakaian-pakaian pun dibiarkan bergantung, tidak ada cukup ruang untuk orang masuk ke dalam kamar itu lagi.
Kondisi tersebut membuat penghuninya bak hidup di peti mati.
Ada pula yang menempatkan toilet dan dapur di tempat yang sama karena sangat terbatasnya ruang.
Tidak ada penyekat di antara dua ruangan tersebut.
Sementara rak untuk peralatan makan diletakkan di atas tempat tidur.
Untuk pasangan yang memiliki anak, menggunakan tempat tidur tingkat juga menjadi keharusan demi menghemat ruang.
Saking mahalnya dan demi menghemat, ada yang rela tinggal bersama-sama meski sebenarnya untuk satu orang saja ruangan sudah cukup sempit.
Tiga orang rela hidup dalam satu kamar yang sama.
Tempat tidur tingkat 3 menjadi tempat mereka tidur.
Sedangkan untuk makan, mereka berbagi ruang kecil yang sudah dipadati berbagai macam barang dalam ruangan yang juga berfungsi sebagai dapur.
Sementara untuk kamar mandi, sang pemilik kamar harus rela pergi ke kamar mandi umum.
Untuk penyewa yang tidak memiliki uang sama sekali, merek harus rela mendapatkan kamar yang hanya cukup menampung satu orang saja.
Pada bagian dinding terbuat dari logam seperti kontainer yang diberikan penyekat.
Kondisi poret tempat tinggal sempit di atas mungkin sudah cukup membuat kita sesak.
Tapi, lihat potret tempat yang ditinggal pria tua ini.
Untuk apa yang terjadi kepada sebagian penduduk Hong Kong, PBB telah memperingatkan pemerintah negara tersebut bahwa itu merupakan penghinaan terhadap hak dan martabat manusia.
Pemerintah Hong Kong pun berjanji akan menyediakan lebih banyak lahan tinggal bagi penduduknya.
Untuk diketahui, gambar-gambar di atas merupakan karya pameran Society for Community Organization yang menyoroti permasalahan masyarakat di dunia.
Melihat potretnya saja sudah cukup membuat kita sesak ya?
(*)