Intisari-Online.com - Kebudayaan Timor Leste mencerminkan sejarahnya yang bersinggungan dengan Portugal dan Indonesia.
Dua negara ini telah 'mengimpor' alat musik seperti gamelan dan fado.
Bentuk musik rakyat asli yang paling tersebar luas adalah tarian likurai, yang dibawakan oleh perempuan untuk menyambut laki-laki pulang setelah perang.
Mereka menggunakan genderang kecil dan kadang-kadang membawa kepala musuh dalam prosesi melalui desa-desa; versi modern dari tarian ini digunakan oleh wanita dalam pacaran.
Di era modern, musik Timor dikaitkan erat dengan gerakan kemerdekaan.
Misalnya, band Dili All Stars merilis sebuah lagu yang menjadi lagu kebangsaan menjelang referendum kemerdekaan tahun 2000.
Dili Allstars dibentuk ketika Paul Stewart dan (dari band Painters and Dockers) menghubungi musisi Timor Leste Gil Santos untuk merekam sebuah lagu untuk memprotes penangkapan pemimpin perlawanan Timor Timur Xanana Gusmao oleh angkatan bersenjata Indonesia pada awal tahun sembilan puluhan.
Lagu ini adalah versi dari Rose Tattoo 'We Can't Be Beaten', dinyanyikan dalam bahasa Tetum dan Inggris.
Source | : | easttimorgovernment.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR