Intisari-Online.com - Beberapa masyarakat Indonesia pernah atau bahkan menunda dirinya untuk mendapat vaksinasi Covid-19 demi mendapatkan vaksin dengan efikasi yang lebih baik.
Mereka pun menolak untuk diberi suntikan vaksin Sinovac yang memiliki efikasi paling rendah di antara vaksin-vaksin yang lain.
Apalagi, vaksin Sinovac sendiri juga sampai tidak diakui di beberapa negara seperti di Singapura.
Di Thailand, keraguan akan efektivitas vaksin Sinovac sampai membuat pemerintah memilih 'trend berbahaya'.
Pemerintah Thailand pada akhirnya memilih untuk menggabungkan vaksin Sinovac dengan vaksin AstraZeneca.
Alasan mereka mewakili ketakutan sebagian besar masyarakat dunia, yaitu ketakutan akan ganasnya varian Delta.
Jadi, di Thailand, masyarakat akan mendapatkan dosis pertama vaksin menggunakan Sinovac, sementara dosis kedua menggunakan vaksin AstraZeneca.
"Jarak pemberian kedua vaksin itu sekitar tiga sampai empat pekan," ujar Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul, dikutip BBC dari stasiun televisi Channel News Asia.
KOMENTAR