Tidak mengejutkan, mengingat China juga mengirim ratusan kapal ke Spratly dan membuat geger Filipina pada Maret lalu.
Peter Koning, wakil presiden penjualan di Simularity mengatakan lewat email jika tidaklah normal bagi kapal untuk tidak bergerak dalam waktu yang lama, dan mereka telah memonitor kapal berbulan-bulan lamanya.
Kapal-kapal China itu bahkan menurunkan jangkar di sekitar Spratly.
Limbah berlebihan menyebabkan tumbuhnya fitoplankton berlebih di air, menyebabkan kekurangan oksigen.
Tanpa adanya suplai oksigen yang mencukupi, habitat terumbu karang dapat mati.
"Bakteri-bakteri ini mengkonsumsi oksigen yang normalnya akan tersedia untuk ikan, menciptakan 'zona mati,'" ujar Simularity dalam laporan mereka.
Perlu diingat, terumbu karang memerlukan waktu 10 ribu tahun untuk terbentuk, dan terumbu penghalang dan atol memerlukan 100 ribu dan 30 juta tahun untuk terbentuk dengan sempurna.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR