Inikah Sisi Positif Pemberlakuan PPKM Darurat, Zona Merah Covid-19 di Jawa Tengah Berkurang Hingga 6 Daerah

K. Tatik Wardayati

Editor

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Di wilayahnya kasus kematin tertinggi di Indoensia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Di wilayahnya kasus kematin tertinggi di Indoensia.

Intisari-Online.com – Inikah sisi positif pemberlakuan PPKM Darurat, zona merah Covid-19 di Jawa Tengah menjadi berkurang hingga 6 daerah.

Daerah dengan risiko penularan tinggi atau daerah zona merah di Jawa Tengah berkurang menjadi 19 daerah.

Tercatat ada 25 daerah zona merah di Jawa Tengah, sebelum pemberlakuan PPKM Darurat.

Baca Juga: Makin Runyam Apa Makin Membaik? Ternyata Begini Situasi di Indonesia Setelah Sepekan Lakukan PPKM Darurat, Seorang Ahli Bocorkan Data Ini

Adapun 19 daerah tersebut yakni Klaten, Kota Semarang, Purworejo, Kendal, Batang, Kabupaten Semarang, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Brebes, Pati, Rembang, Kota Pekalongan, Sukoharjo, Kebumen, Kota Tegal, Pemalang, Karanganyar, dan Sragen.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, mengatakan, sebenarnya selama penerapan PPKM Darurat, daerah dengan zona apapun tetap berdasarkan status level.

Tetapi, dari catatan terakhir daerah zona merah di Jawa Tengah sudah berkurang menjadi 19 kabupaten/kota.

Baca Juga: Inikah yang Membuat Indonesia Kebobolan, Gara-gara Hal Ini Lonjakan Kasus Covid-19 Membludak Seperti Sekarang Ini, Sampai Pemerintah Lakukan PPKM Darurat

Itu artinya zona merah di Jawa Tengah berkurang sebanyak 6 daerah.

"Kalau zonanya sekarang dalam kondisi darurat kita berlakukan sama. Zonanya pakai leveling yang ada saja. Jadi kalau pakai ini zona itu 19 kabupaten/kota masuk kategori merah," jelas Ganjar usai rapat penanganan Covid-19, Senin (12/7/2021).

Meski demikian, Ganjar tetap meminta pengurangan mobilitas dan sosialisasi masyarakat ditingkatkan untuk menekan laju penularan virus.

"Kita tadi bicara dengan kawan-kawan terkait dengan ikhtiar para bupati wali kota untuk mengurangi mobilitas yang cukup tinggi. Mobilitas yang cukup tinggi ini punya dampak yang membahayakan. Kalau itu tidak dikendalikan kita khawatir terjadi penularan yang jauh lebih cepat. Maka kita lagi-lagi komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat," tegasnya.

Ganjar menyebut sejumlah daerah dengan catatan kasus aktif tertinggi di Jawa Tengah.

Baca Juga: Sikap Kalemnya Dipuji Warganet, Inilah Praka Izroi, Sosok Paspampres yang Viral Usai Dihadang dan Dibentak Petugas Penyekatan PPKM

"Kota Semarang 1.852 kasus, Klaten 1.554 kasus, Banjarnegara 1.415 kasus, Kendal 1.349 kasus dan Kebumen 1.251 kasus," ungkapnya.

Kasus baru tertinggi saat ini ada di Kota Semarang, Pemalang, Kendal, Klaten dan Banjarnegara.

"BOR-nya membaik. Saat ini ICU sudah turun di angka 77,83 persen. Sementara tempat tidur isolasi juga turun menjadi 85,07 persen. Kemarin kita sempat deg-degan, maka saya minta teman-teman bupati/wali kota menambah ICU dan isolasi. Saya tetap minta dilakukan penambahan ICU dan dukungan rumah sakit darurat," ucapnya. (Riska Farasonalia)

Baca Juga: Indonesia Sedang Terapkan PPKM Darurat, Mendadak TKA Asal China Masuk ke Makasar, Langsung Dikritik Habis-habisan oleh Netizen, IniPenjelasanDitjen Imigrasi

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait