Intisari-online.com - Insiden pembunuhan Presiden Haiti Jovenal Moise mungkin adalah insiden global yang terjadi pada minggu lalu.
Orang nomor satu di Haiti itu dibunuh dengan ditembak mati pada dini hari tanggal 7 Juli.
Hal ini pun menimbulkan reaksi besar dari berbagai pihak di dunia, termasuk bos geng di Haiti pun angkat bicara.
Menurutnya, situasi negaranya akan mengalami kekacauan sejak kematian presiden Jovenal Moise.
Melansir 24h.com.vn, pada Minggu (11/7/21), salah satu pemimpin geng paling kuat di Haiti, mengatakan pada Sabtu (10/7).
Bahwa anak buahnya akan turun ke jalan-jalan terkait penembakan dan kematian Presiden Haiti tersebut.
Jimmy Cherizier, bos geng G9 dan mantan perwira polisi di Haiti, telah berbicara menentang polisi dan politisi oposisi.
Dia menuduh mereka "berkolaborasi dengan pasukan asing" untuk membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise.
"Ini adalah konspirasi nasional dan internasional terhadap rakyat Haiti," kata pemimpin geng G9 dalam sebuah video.
"Kami telah memobilisasi orang-orang kami untuk membanjiri jalan-jalan protes untuk mengklarifikasi kematian Presiden," imbuhnya.
Cherizier juga mengatakan bahwa anak buahnyaakan terlibat dalam "kekerasan yang sah" dan bahwa sudah waktunya bagi "penguasa sistem" turun tangan.
Hal ini sebuah referensi untuk raja bisnis asal Suriah dan Lebanon yang memegang kendali ekonomi, harus "memberikan kembali" negara kepada orang-orang Haiti.
"Sudah waktunya bagi kita orang Haiti untuk memiliki supermarket, dealer mobil, dan bank kita sendiri," kata Cherizier.
Menurut Reuters, banyak bos geng telah bertindak "agresif"setelah kematianmendiang Presiden Moise.
Warga Haiti khawatir tentang bentrokan baru yang membayangi di ibu kota, Port-au-Prince, yang telah dirusak oleh kekerasan selama berminggu-minggu sebelumnya ketika anggota geng berebut mosi wilayah.
"Pemerintah tidak mampu menjamin keamanan. Jumlah polisi sangat tipis," kata Benoit Jean, warga Port-au-Prince.
Saat fajar pada tanggal 7 Juli, sekelompok orang asing masuk ke kediaman pribadinya, menembak dan membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise dan melukai Ibu Negara Haiti.
Pejabat setempat belum mengidentifikasi motif pembunuhan atau mengumumkan bagaimana sekelompok orang misterius menerobos pagar keamanan untuk masuk ke kediaman pribadi Moise.
Menteri Pemilihan Haiti Mathias Pierre mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada pengawal Presiden Haiti yang terluka dalam insiden itu.
Menurut Miami Herald, sedikitnya 19 tersangka ditangkap, termasuk 17 warga Kolombia dan dua warga Amerika Haiti, dan tiga tersangka warga Kolombia lainnya tewas.
Saat ini, enam tersangka warga Kolombia masih dalam pengejaran.