Intisari-Online.com - Israel akan menyita akun Hamas yang digunakan untuk mengumpulkan mata uang kripto atau cryptocurrency bagi pasukan bersenjatanya.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memerintahkan pasukan keamanannya pada Kamis (8/7/2021) untuk menyita akun cryptocurrency Hamas, setelah dilakukan operasi gabungan.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan "terbongkar sudah situs dompet elektronik" yang digunakan Hamas untuk mengumpulkan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya.
Cryptocurrency seperti Bitcoin, disukai untuk transaksi gelap karena dianggap sulit dilacak.
Pihaknya juga mengatakan bahwa Hamas telah melancarkan kampanye online untuk mengumpulkan sumbangan bagi sayap militernya, sebuah upaya yang dipercepat setelah perang 11 hari di Gaza pada Mei 2021.
"Alat intelijen, teknologi, dan alat hukum yang memungkinkan kami untuk mendapatkan uang teroris di seluruh dunia, merupakan terobosan operasional," ujar Gantz, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (9/7/2021).
Hamas terpilih secara demokratis pada 2006 dan merebut Jalur Gaza setahun kemudian dari partai saingannya, Fatah.
Sejak itu, Israel telah melancarkan 4 serangan besar di daerah kantong yang terkepung tersebut, hingga menewaskan ribuan warga sipil.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR