Intisari-Online.com – ‘Bangun kembali lebih baik’ nyatanya itu hanyalah sebuah retorika, beginilah krisis yang terjadi di Timor Leste akibat Covid-19 dan perubahan iklim.
Terlepas dari seruan untuk membayangkan dunia yang lebih baik dan lebih setara setelah Covid-19, ketidaksetaraan global telah mengakar kuat.
Selama akhir pekan Paskah April 2021, pengiriman pertama vaksin Covid-19 diperkirakan akan tiba di ibu kota Timor Leste, Dili, namun topan tropis Seroja malahan yang datang.
Akibatnya terjadi banjir bandang paling dahsyat, menyapu seluruh Timor leste dan sebagian Indonesia Timur, menewaskan ratusan dan membuat ribuan orang mengungsi.
Kekhawatiran bahwa Bandara Presidente Nicolau Lobato Dili banjir, padahal digunakan untuk menerima pengiriman vaksin, menyebar di media sosial.
9.000 orang yang kehilangan rumah mereka di Dili mulai memadati penampungan sementara.
Topan membawa bencana kemanusiaan yang tidak mungkin datang paa saat yang lebih buruk bagi Timor Leste.
Negara termuda dan termiskin di Asia Tenggara ini telah dipuji sukses mencegah virus corona melalui keamanan perbatasan yang ketat dan upaya pelacakan kontak yang sistematis.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR