Mereka membagi wilayah itu untuk milik mereka sendiri.
Namun, mandat Palestina tidak hanya mengandung kepentingan kolonial Inggris di wilayah itu.
Tidak diketahui pemimpin wilayah Arab dan populasi Palestina yang lebih luas saat itu, Inggris malah telah menjanjikan Deklarasi Balfour 1917 yang mengatakan mereka akan mendukung pembentukan "rumah nasional untuk warga Yahudi" di wilayah Palestina.
Saat itu Eropa mulai dikuasai Jerman oleh Adolf Hitler, tahun 1933 kekuasaannya mulai tumbuh dan pembantaian terhadap warga Yahudi dimulai.
Pembantaian Holocaust tersebut membuat banyak warga Yahudi meninggalkan Eropa menuju Palestina.
Antara 1922 dan 1940, populasi Yahudi tumbuh lima kali lipat dari 83.790 sampai menjadi 467.000, sepertiga dari total populasi Palestina saat itu yang ada 1.5 juta.
Sementara itu kepemilikan lahan Yahudi meningkat lebih dari dua kali lipat dari 148.500 menjadi 383.500 akre dalam waktu yang sama.
Imigrasi Yahudi menjadi cikal bakal ketegangan antara otoritas Inggris dan warga Palestina.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR