Intisari-Online.com - Bulan lalu, ketika Israel membombardir Jalur Gaza yang terkepung untuk keempat kalinya dalam 12 tahun, Amerika Serikat menyetujui penjualan senjata senilai Rp 10,6 triliun juta ke Israel.
Persetujuan itu dikritik oleh legislator di Kongres, dan pihak Demokrat memperkenalkan resolusi untuk memblokir penjualan rudal berpemandu presisi Boeing.
Kampanye militer 11 hari Israel menewaskan sedikitnya 253 orang, termasuk 66 anak-anak, di Gaza.
Sedikitnya 12 orang Israel tewas oleh roket yang ditembakkan kelompok bersenjata Palestina di Gaza.
Baca Juga: Catat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Beberapa Bulan, Pemerintah Israel Kembali Berlakukan Aturan Ini
Mempertahankan hegemoni militer regional Israel adalah elemen inti dari kebijakan Timur Tengah AS.
Ini telah dicapai dengan interaksi pendanaan AS dan industri senjata domestik Israel yang meningkat.
Namun bagi Israel sendiri, seberapa banyak sih uang yang dihabiskan untuk untuk militernya?
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (4//2021), Israel mengoperasikan aparat militer yang luas.
Israel juga mewajibkan dinas militer bagi warga negaranya yang berusia di atas 18 tahun.
Pada tahun 2020, Israel menghabiskan Rp 318 triliun untuk militernya, menurut database yang disusun oleh SIPRI, sebuah lembaga penelitian yang berfokus pada konflik dan persenjataan.
Israel menghabiskan sekitar Rp 36 juta per kapita dan mengalokasikan 12 persen dari total pengeluaran pemerintahnya untuk pertahanan.
Israel menunjukkan berapa banyak pengeluaran senjata Israel yang jauh dibandingkan dengan beberapa militer terbesar di dunia, termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Israel adalah pemasok global utama persenjataan canggih, termasuk drone, rudal, teknologi radar, dan sistem senjata lainnya.
Pada tahun 2020, ia menjadi pemasok senjata terbesar ke-12 dengan penjualan senjata lebih dari Rp 5 triliun ke 16 negara, menurut database SIPRI.
(*)