Intisari-Online.com - Pulau Natuna kembali memanas.
Ini dikarenakan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah membangun pusat pelatihan militer baru di pulau tersebut.
Dilansir dari CNN pada Rabu (30/6/2021), pembangunan pusat pelatihan militer baru itu memakan biaya sebesar 3,5 juta Dolar (Rp50 miliar).
Tujuannya guna memperkuat wilayah tepi Laut China Selatan itu.
Sayangnya, ketika Natuna kembali memanas, maka itu berarti konflik Laut China Selatan juga akan memanas.
Apalagi, China sudah lama mengincar Pulau Natuna.
Duta besar AS untuk Indonesia, Sung Kim, mengatakan AS berkomitmen mendukung peran penting Indonesia.
Khususnya untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan regional dengan melawan kejahatan lokal dan transnasional.
Nantinya operator pusat latihan tersebut adalah Bakamla (Badan Keamanan Lau) Republik Indonesia.
Sementara pusat pelatihan terdiri dari ruang kelas, barak dan landasan peluncuran.
Perlu Anda tahun Pulau Natuna merupakan pulau Indonesia yang diperkuat oleh TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Di pulau itu, terdapat landasan pacu, hanggar dan barak prajurit.
Soal alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ditempatkan di Natuna pun tak main-main.
Sebagai contoh, ada tiga KRI ukuran besar sekelas Fregat Bung Tomo class dan Korvet Diponegoro class yang disiagakan di perairan Natuna dan Laut China Selatan.
Soal kapal, TNI AL juga menambahkan beberapa alutsista di Natuna.
Seperti korvet kelas Parchim TNI AL yang tanpa diduga ternyata ikutan nimbrung di Natuna.
Bahkan ada juga kapal selam yang ditempatkan di Natuna untuk menanggulangi aspek peperangan bawah laut.
Belum lagi, ada satu skadron pesawat tempur yang bertugas untuk melakukan operasi patroli udara berkemampuan Maritime Strike.
Pesawat tempurnya pun merupakan kelas wahid. Seperti F-16 C/D Block 52ID dan Sukhoi Su-27/30 milik TNI AU.
Jangan lupakan ada pasukan elite tiga matra milik TNI macam Marinir, Paskhas serta Kostrad.
Oleh karenanya, jika ada militer asing yang mau masuk wilayah Indonesia, maka radar di Natuna akan mengetahuinya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR