Tentu saja dana pelajar itu nantinya akan dia gunakan untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya.
Sayangnya, gagasan Dr Wahidinini kurang mendapat tanggapan.
Sampai ketika gagasan itu dia kemukakan di depan para pelajar STOVIA di Jakarta.
Dia berbicara perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa.
Hebatnya, gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA tersebut.
Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo.
Dr Wahidin Soedirohoesodo meninggal dunia di Yogyakarta pada 26 Mei 1917 di usia 65 tahun.
Baca Juga: 5 Tokoh Perintis Kebangkitan Nasional yang Kini Diperingati Setiap 20 Mei
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR