Sementara itu, jurnalis yang pertama kali melaporkan kisah tersebut menyampaikan permintaan maaf atas kisah yang dimuatnya.
Piet Rampedi, Editor Pretoria News menyampaikan bahwa dia sangat bersedih dan menyesal karena kisahnya menjadi sensasional.
Sunday Times in South Africa memberitakan, Rampedi meminta maaf kepada koleganya yang dipermalukan oleh kisah tersebut.
Sebabnya, cerita yang dimuat oleh Rampedi masuk ke dalam pemberitaan internasional, dan dimuat oleh BBC maupun Kompas.com.
Awalnya, Independent Online sempat menyalahkan pejabat kesehatan setempat karena dianggap menutupi bukti yang ada.
Rampedi sendiri mewawancarai Sithole dan kekasihnya, Teboho Tsotetsi, karena kebetulan satu gereja dengan mereka.
Saat itu, Rampedi melihat Sithole hamil begitu besar, namun tak diketahui apakah Tsotetsi paham apa yang terjadi.
Sebabnya, dia mengeklaim pacarnya itu tidak pernah hamil karena upayanya melihat anaknya sendiri terhambat.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR