Catat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Beberapa Bulan, Pemerintah Israel Kembali Berlakukan Aturan Ini

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi virus corona (Covid-19).
Ilustrasi virus corona (Covid-19).

Intisari-Online.com - Israel tak terkecuali dari negara-negara di dunia yang kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Sebanyak 227 kasus baru pada hari Kamis dilaporkan di negeri Yahudi, jumlah tertinggi dalam lebih dari 2 bulan.

Pada hari Jumat, 150 orang didiagnosis dengan virus corona, Kementerian Kesehatan negara tersebut mengumumkan.

Melansir The Jerusalem Post (25/6/2021), dengan terjadinya lonjakan kasus tersebut, Kementerian Kesehatan pun memberlakukan kembali mandat menggunakan masker dalam ruangan mulai pukul 12:00 pada hari Jumat.

Baca Juga: Kisah Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Pasien Covid-19, Sehari Bisa sampai 4 Kali Bolak-balik, Pernah Alami Insiden yang Membuatnya Panik

Menurut arahan baru, masker sekarang harus dipakai di semua ruangan, dengan beberapa pengecualian.

Seperti untuk anak-anak di bawah usia 7 tahun, seseorang yang tidak bisa memakai masker, seseorang yang sendirian, selama latihan fisik, juga bagi dua orang yang bekerja di ruang yang sama secara permanen.

Aturan Israel juga menekankan beberapa kondisi di mana seseorang harus memakai masker di luar ruangan.

Seperti ketika seseorang yang tidak terkena virus tetapi mengunjungi institusi medis atau kesejahteraan, atau karyawannya yang tidak terkena virus dan bekerja di dekat pasien.

Baca Juga: Terlihat Sederhana, Siapa Sangka Semangka Menjadi Lambang Perlawanan Warga Palestina Terhadap Penjajahan Israel, Apa Maknanya?

Juga bagi seseorang yang sedang wajib melakukan isolasi sesuai dengan ketentuan berlaku, dan/atau sedang dalam perjalanan menuju tempat isolasi.

Dianjurkan pula, dalam pertemuan besar yang diadakan di luar ruangan agar orang-orang tetap menggunakan masker.

Sementara orang-orang yang berisiko atau tidak divaksinasi agar menahan diri dari menghadiri pertemuan dalam bentuk apa pun.

Sekitar 41.331 tes dilakukan pada hari Kamis dengan 0,6% di antaranya memberikan hasil positif, menandai peningkatan dari 0,3-0,2% tes positif dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Kebohongan China Terungkap Lagi? Peneliti Ungkap Covid-19 Kemungkinan Sudah Menyebar di China Sejak Oktober 2019

Angka tersebut menandai peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya, ketika jumlah kasus harian yang berkisar antara beberapa hari hanya mencapai 50.

Jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari ribuan pasien baru yang diidentifikasi setiap hari pada puncak pandemi pada bulan Januari dan Februari.

Seperti negara-negara lainnya pemerintah Israel juga tengah mewaspadai varian virus Delta.

Meski kini jumlah pasien dengan kondisi serius disebut sangat rendah, yaitu 26 pada Jumat, dibandingkan dengan lebih dari 1.200 di musim dingin.

Baca Juga: Poster Bayi Arya Sempurna yang Dipuji-puji dalam Perang Dunia II, Ternyata adalah Orang yang Selama Ini Ingin Dilenyapkan oleh Nazi, Identitasnya Tak Pernah Diketahui

Sementara jumlah kematian pada bulan Juni yaitu sepuluh orang sejak awal bulan, kurang dari setengah dari mereka yang meninggal pada bulan Mei dan puluhan dalam sehari pada puncak pandemi.

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Naftali Bennett mengumumkan bahwa dia memperlakukan penyebaran varian Delta sebagai wabah baru.

"Varian Delta, kadang-kadang disebut varian India, saat ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dengan tingkat infeksi yang jauh lebih tinggi daripada yang kita kenal sebelumnya,” katanya.

“Sayangnya, kami melihat awal penyebaran virus di dalam Negara Israel dan kami tidak selalu tahu bagaimana menemukan sumbernya.”

Menurutnya, wabah baru pertama kali ditemukan pekan lalu di beberapa sekolah di Binyamina dan Modi'in.

Baca Juga: Catat! Vaksinasi Covid-19 untuk Umum Dimulai Juli 2021, Begini Persyaratan dan Cara Daftarnya

Dikatakan, infeksi baru itu sebagian besar disebabkan oleh pelanggaran karantina oleh orang-orang yang kembali dari luar negeri.

Meski tidak melarang penyelenggaraannya, Kementerian Kesehatan secara eksplisit menyebutkan acara tahunan 'Tel Aviv Pride' sebagai contoh pertemuan besar di luar ruangan di mana masker harus dipakai.

"Kami mengambil langkah pencegahan yang diperlukan, hati-hati tanpa histeria," cuit Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz.

“Mengingat peningkatan angka kesakitan, kewajiban memakai masker di ruang tertutup akan kembali hari ini.

Baca Juga: Inilah Tradisi Pernikahan Orang Timor Leste, Mahar Perkawinan yang Mahal Tetapi Bisa Dilakukan dengan Cara Mencicil

"Saya bertanya kepada para peserta di acara Pride dan saya meminta semua orang: rayakan, bersenang-senang, tetapi ikuti instruksi -sehingga kami melindungi kehidupan sehari-hari kami sebanyak mungkin. Shabbat Shalom, Selamat Berbangga. Kesehatan di atas segalanya," katanya.

Kampanye vaksinasi Israel mulai mendapatkan kembali kecepatannya, seperti diketahui negara ini merupakan salah satu negara dengan vaksinasi tertinggi.

Pada hari Kamis, lebih dari 11.000 suntikan diberikan untuk pertama kalinya dalam dua bulan. Dari jumlah tersebut, hampir 8.000 adalah dosis pertama yang diberikan kepada anak-anak berusia 12-15 tahun.

Pemerintah Israel telah mengindikasikan bahwa vaksinasi kelompok usia 12-15 adalah salah satu prioritas untuk menahan wabah baru.

Baca Juga: Benarkah Ternyata Vaksin Covid-19 Justru Menjadi Bumerang Bagi Umat Manusia, Ada Kabar Vaksinasi Justru Membuat Covid-19 Makin Ganas?

(*)

Artikel Terkait