Intisari-Online.com - Korea Utara tengah menjadi perhatian dengan kondisi memprihatinkan yang terjadi di negara ini.
Negara yang dipimpin diktator Kim Jong-un ini tengah mengalami krisis pangan, yang juga telah diakui sang diktator sendiri.
"Situasi pangan rakyat sekarang semakin tegang,” kata Kim seperti dilansir dari BBCNews, Rabu (23/6/2021).
Kim Jong-un mengatakan sektor pertanian gagal memenuhi target gandumnya karena badai topan tahun lalu yang menyebabkan banjir.
Dengan kondisi tersebut Korea Utara teracam kehabisan bahan pangan 2 bulan lagi.
Mengingat Korea Utara punya sejarah kelaparan parah pun menambah ketakutan akan terjadinya hal serupa.
Selain sebagai negara dengan aturan ketat, dunia internasional pun mengenal Korea Utara sebagai negara dengan kemiskinan yang memprihatinkan.
Namun, di sisi lain pemimpin negara ini diketahui memiliki kehidupan yang mewah dan kerap menghamburkan uang.
Salah satunya yang cukup terkenal adalah tentang grup wanita resmi pemerintah yang dinamakan Kippumjo atau gippeumjo.
Kim Jong-un rupanya menghabiskan banyak uang untuk membiayai keberadaan grup wanita ini.
Kippumjo merupakan organisasi yang beranggotakan sekitar 2.000 wanita dan anak perempuan yang dipelihara oleh Kim Jong Un untuk tujuan tertentu.
Kippumjo juga dikenal sebagai Pleasure Group, pleasure Squad, Pleasure Brigade, ataupun Joy Division.
Tujuan pembuatan kelompok yaitu untuk memberikan kesenangan (kebanyakan bersifat seksual) dan juga hiburan kepada Pejabat Partai Buruh Korea (WPK) yang berpangkat tinggi dan juga keluarga mereka.
Konon, kelompok ini juga terkadang 'melayani' tamu kehormatan.
Korea Utara akan mencari gadis perawan pilihan untuk kemudian dijadikan sebagai Pleasured Squad yang melayani elit Korea Utara, termasuk dicari dari anak-anak perempuan di sekolah-sekolah.
Melansir Express.co.uk, menurut orang yang berhasil kabur, anak-anak perempuan yang diambil ada yang masih berusia 13.
Baca Juga: Memahami Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Berdasarkan Masing-masing Butir Pancasila
Anak-anak itu diambil dari kelas mereka oleh tentara dan diperintahkan untuk tidak berbicara dengan keluarganya.
Hal yang juga membuat geleng-geleng kepala tentang keberadaan kelompok wanita tersebut adalah soal uang yang dikeluarkan Kim Jong-un untuk mereka.
Pemimpin Korea Utara tersebut dilaporkan telah menghamburkan uang 2,7 juta pondsterling (Rp 51 miliar) hanya untuk membeli pakaian dalam wanita.
Pakaian dalam ini nantinya akan diberikan kepada para wanita dan perempuan yang berada di Kippumjo.
Pengeluaran Kim Jong-un untuk hal tersebut menjadi salah satu yang menggambarkan bagaimana ia menikmati kehidupan mewah ketika ralyatnya berjuang melawan kepalaran.
Kim Jong-un juga menyeleksi para wanita tersebut dengan ketat. Bagi para wanita yang akan di masukkan ke dalam kelompok ini, sebelumnya rekam medis mereka diperiksa.
Dilakukan juga pemeriksaan rutin untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.
Soal pengeluaran pemerintahnya, rakyat Korea Utara juga kerap menyayangkan bahwa negaranya menghabiskan banyak uang untuk program nuklir sementara membiarkan rakyat kelaparan.
(*)