Kerajaan Hashemite di Yordania berhutang sebanyak legitimasi perannya sebagai wali bagi Masjid Al-Aqsa.
Raja Abdullah telah menggambarkan perlindungan bagi rumah suci umat Muslim itu sebagai "garis merah" Yordania atau batas mereka.
3 tahun terakhir, Abdullah merasa jika Trump, Netanyahu dan MBS mencoba menggulingkan Abdullah karena tidak mau melepaskan perlindungan Yerusalem.
Sampai hari terakhir Trump di Gedung Putih Januari lalu, Jared Kushner, menantu sekaligus ketua negosiasi normalisasi, terus mendorong gebrakan yang bisa membuat MBS dan Arab Saudi yang ragu untuk menerima normalisasi.
Saat itulah Yordania mengumpulkan pesan-pesan rahasia dari para tertuduh perencana yang tunjukkan "hasutan terhadap rezim politik" dan "aksi yang menciptakan hasutan".
Tekanan terhadap Abdullah sendiri mulai dengan penobatannya tahun 1999, mengikuti kematian ayahnya, Raja Hussein.
Raja Hussein telah memimpin di kursi yang panas, selamat dari berbagai rencana kudeta, upaya pembunuhan dan permainan kekuasaan dari tetangganya.
Kesepakatan perdamaian tahun 1994 dengan Israel memberikan kerajaan Israel selain perlindungan AS, tetapi Abdullah mewarisi aksi keseimbangan halus yang sama yang telah menuntun Hussein menamai memoarnya "Uneasy Lies the Head" (yang memakai mahkota).
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR