Ia kemudian menjadi jaksa Teheran, lalu mengepalai Organisasi Inspeksi Umum lalu bertugas sebagai deputi kepala keadilan selama 10 tahun sampai 2014, selama protes pro-demokrasi Green Movement tahun 2009 terlaksana.
Tahun 2006 sementara bertugas sebagai deputi kepala keadilan Raisi terpilih pertama kalinya dari Khorasan Selatan ke Dewan Ahli, lembaga yang ditugasi memilih pengganti pemimpin agung saat ia meninggal.
Raisi masih memegang peran itu sampai sekarang.
Tahun 2017, Raisi berkampanye untuk presiden pertama kali dan menjadi kandidat utama melawan Rouhani, seorang moderat yang memenangkan hubungan dengan Barat dan berhasil membangun kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan negara-negara adidaya sekaligus mengangkat berbagai sanksi dengan biaya mengurangi program nuklir Iran.
Raisi dan sekutunya Muhammad Bagher Ghalibaf kalah dari pemilu tersebut.
Namun setelah itu pemimpin agung tahun 2019 menunjuknya sebagai kepala kehakiman.
Ia diposisikan di sana guna membangun sosok musuh korupsi.
Raisi mengadakan sidang terbuka dan menuntut sosok-sosok yang dekat dengan pemerintah dan yudisial.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR