Mereka malah memilih Ebrahim Raisi, hakim tinggi negara itu yang berpandangan ultra-konservatif, sebagai presiden baru pada hari Jumat kemari.
Diketahui Presiden terpilih - yang akan dilantik pada Agustus - berada di bawah sanksi AS dan telah dikaitkan dengan eksekusi tahanan politik di masa lalu.
Negosiator dari enam negara penandatangan - AS, Inggris, Prancis, China, Rusia dan Jerman - dan Iran telah mengadakan pembicaraan sejak April untuk menghidupkan kembali kesepakatan.
Tapi Iran, bagaimanapun, telah melanggar kesepakatan itu sejak AS secara sepihak meninggalkannya.
Mengapa Israel menentang kesepakatan itu?
Iran dan Israel telah lama berada dalam "perang bayangan".
Hal ini mengakibatkan kedua negara mengambil bagian dalam aksi balas dendam, tetapi sejauh ini keduanya menghindari konflik habis-habisan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR