Lewat 81 Email yang Diabaikan dari Farmasi Ini, Pemerintah Negara Ini Ketahuan Tunda Vaksinasi Negaranya Padahal Angka Kematian Capai 500 Ribu Korban Jiwa

Maymunah Nasution

Editor

Warganya protes pemerintah karena penanganan Covid-19 yang tidak becus, Brasil justru ketahuan tunda vaksinasi lewat email-email ini
Warganya protes pemerintah karena penanganan Covid-19 yang tidak becus, Brasil justru ketahuan tunda vaksinasi lewat email-email ini

Intisari-online.com -Ilmuwan mengatakan, tidak ada satu pun di Brasil saat ini yang tidak kehilangan keluarga karena Covid-19.

Negara itu mencapai rekor suram angka kematian mencapai setengah juta.

Dengan populasi separuh dari benua Amerika, Brasil tampak sulit pulih dari Covid-19.

18 Juni lalu, Brasil mencatat hampir sepertiga dari seluruh kematian Covid-19 di dunia, menurut Our World in Data.

Baca Juga: Sampai Bikin Pimpinan Wisma Atlet 'Curhat', Inilah Aksi Nekat para Pemudik saat Lebaran Lalu yang Picu Lonjakan Covid-19, Ada yang Provokasi Hingga Nekat Tabrak Polisi

500 ribu kematian itu dua kali angka tertinggi dalam 6 bulan yang lalu, tanda jika tingkat mortalitas meningkat, ujar pakar.

"Juni tahun lalu, kami mencapai 50 ribu kematian Covid-19.

"Hanya dalam setahun kami meningkatkan angka ini 10 kali, sangat menakutkan," ujar ahli saraf Brasil Miguel Nicolelis dikutip dari CNN.

Ia juga yang memprediksi di bulan Januari lalu bahwa Brasil akan mencapai 500 ribu kematian di bulan Juli.

Baca Juga: Waspadai Ledakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ini Beberapa Buah Guna Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

"Saat itu, orang menganggap angka itu dilebih-lebihkan," ingatnya.

Brasil telah menderita akibat vaksinasi yang lambat dan tingkah aneh Presiden Jair Bolsonaro yang justru melawan langkah-langkah pembatasan sosial.

Ia telah berulang kali meremehkan keparahan kondisi ini.

Saat ini Brasil tidak menerapkan lockdown dan hanya 11.4% populasi negara itu yang sudah divaksinasi, dan banyak yang khawatir Brasil menjadi "lumbung varian baru".

Baca Juga: IDI Sebut Varian Delta Virus Corona Lebih Berbahaya dan Menyerang Orang Berusia Muda, Waspadalah Jika Merasakan Gejala-gejala Berikut...

Brasil juga lama kelamaan akan terisolasi dari seluruh dunia.

Sampai saat ini lebih dari 100 negara membatasi masuknya warga Brasil, menurut kementerian hubungan luar negeri.

Tekanan kepada pemerintah federal memuncak: unjuk rasa anti-Bolsonaro dilaksanakan Sabtu di seluruh negara, Sao Paulo, Rio de Janeiro, Brasilia, Salvador dan Recife.

Bahkan yang seharusnya ada di karantina keluar ke jalan.

Baca Juga: Tidak Hanya Varian Delta, Varian Virus Corona Lainnya Juga Mengkhawatirkan, Menurut Para Ilmuwan, Hanya Ini Satu-satunya yang Bisa Dilakukan untuk Antisipasi!

Kesalahan Brasil

Bagi Pedro Hallal, epidemiolog dan profesor di Pelotas Federal University (UFPel), tingginya angka kematian tunjukkan pentingnya penanganan pemerintah federal untuk melaksanakan penanganan skala lokal.

"Tidak ada cara melakukan lockdown tanpa langkah dari pemerintah federal, karena ukuran dan kepentingannya," ujar Hallal.

Bolsonaro sendiri menyebut Covid-19 sebagai 'flu biasa'.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Ngeyel Tetap Bebas Ke Mana Saja Saat Libur Sampai Ledakan Kasus Covid-19 Terjadi, Pemerintah Ubah Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021

Sejak WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global, ia telah berpartisipasi di setidaknya 84 perkumpulan massa menurut survey koran Brasil O Globo.

Upaya pemerintah pusat dan lokal untuk menerapkan protokol dasar seperti tes, pelacakan dan isolasi yang terinfeksi juga lemah, menurut Hallal.

Penyelidikan Parlemen (CPI) musim semi ini menyelidiki apakah pemerintah federal sengaja menunda vaksinasi guna membentuk herd immunity.

Penyelidikan itu juga digunakan untuk menyelidiki penanganan pandemi di berbagai tingkat lapisan pemerintah yang dipimpin oleh senat Brasil.

Baca Juga: Kini Ikut Kewalahan, padahal Negara-negara Ini Dulu Dipuji Sukses Tangani Covid-19 sampai Negara-negara Lain Tiru Cara Mereka Kendalikan Pandemi

Bolsonaro dan pendukungnya mengatakan investigasi senat itu bertujuan melemahkan pemerintah federal.

CPI temukan jika pemerintah Brasil mengabaikan 81 email dari perusahaan farmasi Pfizer.

Pfizer menawarkan harga miring vaksin Agustus tahun lalu separuh dari harga normal yang ditawarkan ke Amerika Serikat.

Namun email penting itu justru tidak dibalas oleh pemerintah Brasil.

Baca Juga: Ajak Palestina Bertukar Vaksin dengan Jumlah yang Sama, Israel Hampir Menipu Palestina dengan Ternyata Berikan Vaksin 'Berbahaya' Ini

Salah satu tugas CPI adalah menginvestigasi adopsi dan promosi obat abal-abal melawan Covid-19.

Contohnya adalah hidroksiklorokuin, yang diklaim pemerintah federal lebih efektif daripada vaksin, penggunaan masker dan pembatasan sosial.

Artikel Terkait