Intisari-Online.com - Pemerintah Inggris mengatakan varian baru virus corona Delta yang sebelumnya disebut varian B.1.617.2 menunjukkan 60% lebih mudah menular daripada varian lain.
Sekarang, virus Corona Delta telah masuk ke Indonesia, terutama di Kudus, Jawa Tengah.
Varian baru corona di Kudus ini juga sudah dibenarkan oleh berbagai tes yang mengungkapkan penularan Covid-19 di Kudus termasuk mutasi varian baru (varian delta).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak menampik lonjakan kasus Covid-19 di Kudus ini memang membuat semua orang panik.
Sebab terjadi peningkatan eksponeksial jumlah pasien Covid-19.
"Rumah sakit panik, apalagi rumah sakit daerah, kami mencoba membantu," ucapnya.
Menurut Ganjar Pranowo, Pemprov Jateng tidak bisa hanya mengantisipasi, melainkan harus merespons secara cepat mengingat kepanikan yang terjadi di masyarakat tidak boleh terjadi lebih lama.
Ia pun menerapkan 5M dan 3T.
Lagi-lagi Ganjar tidak mengelak, saat para bupati juga semakin takut dengan penerapan 5M dan 3T.
Alasannya, performa daerah dikhawatirkan merosot jika banyak kasus Covid-19 yang terkuak.
"No (jangan takut), ini bentuk kami menangani lebih cepat, untuk mengetahui kebutuhan bed rumah sakit serta sumber daya manusia yang membantu menangani," tuturnya.
Ia meminta rumah sakit menambah bed untuk ICU.
Hal ini juga membuat rumah sakit merasa keberatan, akan tetapi Ganjar meminta pengelola rumah sakit harus putar otak, sebab yang dibutuhkan adalah bed untuk ICU.
Terkait sumber daya manusia, Ganjar bercerita sudah mendapat tawaran bantuan pengiriman dokter dari luar Jawa.
Ia terharu mendengar kebaikan yang dianggapya sebagai penerapan Pancasila secara konkrit.
Pasien-pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala pun disediakan tempat isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali dan rumah susun.
Pertimbangannya, orang isolasi mandiri di rumah belum tentu bisa disiplin.
Ganjar Pranowo berpendapat persoalan peningkatan kasus Covid-19 di Kudus sudah bahaya dan tidak bisa diselesaikan dengan cara yang biasa-biasa saja.
Mendapat Surat dariKementerian Komunikasi dan Informatika India
Atas terjadinya hal ini,sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Ganjar Pranowo bercerita beberapa waktu lalu mendapat surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika India perihal virus corona varian delta.
Mereka meminta Ganjar Pranowo untuk membantu menurunkan semua pemberitaan dan informasi yang menyebutkan varian India sudah masuk ke Jawa Tengah, terutama Kudus.
"Ya mungkin mereka tersinggung kalau disebut varian negaranya, jadi kami sekarang menyebut varian baru," ujar Ganjar Pranowo dalam webinar FKKMK UGM bertajuk Varian Virus Corona Delta di Kudus, Rabu (16/6/2021).
(*)