Koar-Koar Tuduh China Sembunyikan Asal-Usul Covid-19, Tak Disangka Virus Corona Malah Disebut Muncul Pertama Kali di Amerika Serikat, Penelitian Ini Jadi Buktinya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Covid-19.
Ilustrasi - Covid-19.

Intisari-online.com - Amerika memang sangat vokal dalam memberikan tuduhan asal-usul Covid-19.

Menurut laporan intelijen AS, mereka menemukan bukti bahwa virus corona diduga berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan.

Namun, China dengan tegas mengelak tuduhan itu, dan menyebut Covid-19 berasal dari alam.

Meski demikian, presiden Joe Biden memerintahkan untuk melakukan penyelidikan selama 90 hari di laboratorium China.

Baca Juga: Jangan Iri, Walau Dulu Sangat Terpuruk Akibat Covid-19, Rupanya Virus Corona Sempat Membuat China Diuntungkan Sampai Kalahkan Negara Barat Dalam Hal Ini

Hingga kini Amerika terus melayangkan tuduhan dengan berbagai bukti yang mereka kumpulkan. termasuk indikasi adanya ilmuwan Wuhan yang jatuh sakit sebelum pandemi.

Walaupun kebenaran dari penyelidikan AS tersebut belum bisa sepenuhnya dipercaya, belakangan ada teori baru yang muncul.

Uniknya sebuah penelian menemukan bahwa virus corona justru awalnya muncul di Amerika bukan di China.

Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (16/6/21) hal itu diungkapkan oleh studi dari US National Iantitutes of Health (NIH).

Baca Juga: 'Jakarta Memasuki Fase Amat Genting', Wisma Atlet Penuh hingga Banyak Pasien Covid-19 Lesehan di Lantai untuk Antre Kamar Inap

Menurutnya, Covid-19 pertama kali muncul di Massachusetts, AS Desember 2019, waktu ketika kasus Covid-19 pertama tercatat di China.

Pada 15 Juni, para peneliti dari program "All of Us" NIH mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bukti awal beberapa kasus Covid-19 di lima negara bagian AS melalui pengujian antibodi NIH.

Kemdian Sampel darah dari penelitian tersebut juga disimpan.

Menurut para peneliti, lebih dari 24.000 sampel dikumpulkan dan diuji di seluruh 50 negara bagian AS antara 2 Januari dan 18 Maret 2020.

Secara khusus, sampel positif pertama untuk Covid-19 diidentifikasi pada 7 Januari 2020 di 5 negara bagian Illinois, Massachusetts, Mississippi, Pennsylvania, dan Wisconsin.

Antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 terdeteksi melalui dua tes serologis yang berbeda dalam sembilan sampel, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.

Baca Juga: Tahu Amerika Musnahkan 60 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Negara Afrika Ini Langsung Musnahkan 2 Juta Dosis Vaksin Dari Amerika Padahal 1,7 Juta Penduduknya Terinfeksi Covid-19

Hal ini menunjukkan bahwa pasien terpapar virus SARS-CoV-2 setidaknya beberapa minggu sebelum pengambilan sampel.

Setidaknya pada akhir Desember 2019 ketika China secara resmi mencatat kasus Covid-19.

Khusus di Massachusetts, kasus pertama Covid-19 baru dilaporkan pada 1 Februari 2020.

Sebagian besar sampel positif Covid-19 dikumpulkan sebelum pengumuman kasus di lima negara bagian tersebut di atas.

Beberapa kasus Covid-19 di dua negara bagian Illinois dan Massachusetts dilaporkan masing-masing pada 7 dan 8 Januari 2020.

Menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 muncul di kedua negara bagian tersebut setidaknya pada akhir Desember 2019. bahkan mungkin lebih cepat.

Baca Juga: Ada Bukti China Produksi Senjata Biologis Jelang Potensi Perang Dunia III, Pelanggran Konvensi Senjata Biologis 1984?

Dr. Josh Denny, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan. "Peserta studi kami berasal dari komunitas yang beragam di seluruh Amerika Serikat."

"Mereka bangga membantu memajukan berbagai penemuan biomedis. Ini sangat penting dalam memberikan informasi untuk mempersiapkan dan menyusun strategi. untuk kesehatan masyarakat," katanya.

Penulis utama studi Keri Althoff mengatakan, "Pengujian antibodi sampel darah membantu kami lebih memahami penyebaran virus SARS-CoV-2 di AS pada hari-hari awal ketika pengujian terbatas."

Artikel Terkait