Polisi masih mendalami kasus itu dan mencari tahu apakah ada keterlibatan pemimpin perusahaan.
"Saya katakan, apakah masih ada (pelaku) yang di atasnya lagi, kami masih kejar terus. Masih kita dalami, karena ini baru permukaan yang kita amankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat (11/6/2021) dikutip dari Kompas.com.
"Kalau memang ada (atasan para pelaku) yang terlibat, kami akan sikat habis. Makanya kami harapkan ayo yang melihat segera laporkan ke kami. Karena ini di dalam perusahaan mereka sendiri, mereka bermain," ucap Yusri.
Polisi segera bergerak setelah keluhan didapatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari para sopir kontainer yang resah atas aksi pungli, Jokowi pun segera menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
"Kemarin kita ketahui ada kegiatan tatap muka Bapak Presiden dengan sopir truk kontainer di Pelabuhan. Ada keluhan dari sopir kontainer tentang adanya pungli dilakukan oleh karyawan dan preman hingga menghambat perekonomian," kata Yusri.
Pungli sendiri ditarik dari para sopir truk dengan besaran yang berbeda-beda dan mereka ditangkap di banyak lokasi, mulai dari jalan raya sampai mengarah masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Ini yang dilakukan oleh pelaku pungli (meminta) uangnya mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000, sampai Rp 20.000. Jadi masuk per pos-pos," ucap Yusri.
Kontroversi Yasonna Laoly
Baca Juga: Viral Video Dosen 'Pungut' Rp2.000 ke Mahasiswa, Ini Tanggapan Psikolog Pendidikan
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR