Intisari-Online.com - Bukan hal baru jika kelompok separatis Papua Barat ingin membentuk pemerintahan sendiri dan menolak pemerintahan Indonesia.
Selama puluhan tahun, kelompok-kelompok separatis Papua melakukan pemberontakan untuk kemerdekaan.
Rupanya kelompok separatis Papua juga pernah melakukan referendum, namun tentu saja berhasil digagalkan.
Hal ini disorot oleh media Australia ABC News (abc.net.au), dalam artikel berjudul 'West Papuan separatists declare provisional government, tell Indonesia to leave the region' yang diterbitkan pada Selasa (1 Desember 2020).
Gerakan Pembebasan Bersatu untuk Papua Barat (ULMWP) - sebuah koalisi kelompok kemerdekaan - membuat pengumuman pada hari kemerdekaan memproklamirkan diri, yang ditandai pada 1 Desember setiap tahun.
Dikatakan berencana untuk merebut kembali tanah itu, menunjuk perdana menteri dan kabinetnya sendiri, dan "tidak lagi tunduk pada aturan darurat militer Jakarta yang ilegal".
Langkah ini merupakan puncak dari konflik kekerasan yang semakin meningkat antara separatis dan pihak berwenang Indonesia yang tidak akan melepaskan kendali atas wilayah tersebut.
Separatis Papua muncul ketika Indonesia akhirnya terbebas dari Belanda pada tahun 1949, Papua Barat tidak bergabung.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR