Penulis
Intisari-online.com - Kasus Covid-19 di Indonesia, memang masih menjadi masalah utama di Indonesia.
Pasalnya lonjakan masih naik turun dan belum bisa sepenuhnya ditekan meski pemberian vaksin sedang berjalan.
Bahkan tanpa disadari Covid-19 di Indonesia menjadi sorotan media di China dan Vietnam.
Media Chian, South China Morning Post (SCMP) dan 24h.com.vn, menceritakan bagaimana Covid-19 menjadi momok menakutkan di Indonesia.
Pada Minggu (13/6/21), Indonesia disebut mencatatkan total hampir 2 juta kasus Covid-19 dan masih menghadapi puncak gelombang penularan baru.
Menurut SCMP, Indonesia pada 13 Juni memiliki 9.868 infeksi Covid-19 baru, jumlah tertinggi yang tercatat dalam sehari sejak 22 Februari.
Jumlah total infeksi Covid-19 di negara Asia Tenggara itu hampir 2 juta, sementara jumlah total kematian akibat penyakit ini lebih dari 52.000.
Negara berpenduduk 270 juta orang itu juga bersiap menghadapi puncak penularan baru.
Setelah festival keagamaan Idul Fitri pada Mei, ketika jutaan orang kembali ke rumah untuk berkumpul kembali dengan keluarga dan teman.
Di tempat lain, pejabat di kota Pekanbaru, provinsi Riau, di pulau Sumatera, Indonesia, meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 dengan peningkatan jumlah bus vaksinasi.
Pekanbaru menambah jumlah bus menjadi 10, dua kali lipat dari jumlah yang dikerahkan pada 1 Juni, setelah mendapat respon positif dari masyarakat.
"Saya berharap program ini terus berlanjut hingga seluruh kota tervaksinasi Covid-19 secara lengkap," kata Delvi, warga Pekanbaru yang divaksinasi di dalam bus.
"Ini lebih mudah dan lebih nyaman daripada pergi ke pusat vaksinasi," Katanya.
Pemerintah Pekanbaru mengatakan program vaksinasi bus telah membantu mendistribusikan 12.000 vaksin Covid-19 kepada masyarakat.
Dengan kapasitas lebih dari 1.000 suntikan per hari.
Pejabat setempat mengatakan mereka akan terus menambah jumlah vaksin bus, tetapi tidak mengungkapkan jumlah pastinya.
Meskipun ada sinyal positif dari program bus vaksinasi, pejabat setempat mengatakan mereka harus ikut "perang" melawan penyebaran informasi yang salah tentang vaksinasi Covid-19.
"Kami melihat masyarakat meragukan efektivitas vaksin tersebut karena akses terhadap arus informasi palsu," kata Said Ahmad Zamzami, pejabat setempat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi palsu seperti itu," katanya.
"Vaksin Covid-19 sangat baik untuk kesehatan kita. Sekarang masyarakat lebih percaya diri karena saya sendiri, pejabat, juga telah divaksinasi," tambah Zamzami.
Indonesia diperkirakan akan memvaksinasi 181,5 juta orang pada tahun 2022.
Saat ini, sekitar 11,57 juta orang Indonesia telah divaksinasi lengkap dengan 2 dosis vaksin Covid-19, termasuk Sinovac, vaksin Sinopharm, dan AstraZeneca.