Para petinggi militer mengajukan tuntutan politik agar Soekarno bertindak lebih tegas terhadap kabinet yang dianggap lebih sibuk berpolitik daripada berkarya nyata untuk bangsa.
Peristiwa itu memakan korban, yakni dicopotnya Jenderal Nasution dari jabatan KSAD.
Dalam sejarah militer modern Indonesia, kudeta lebih eksis sebagai 'ancaman potensial' dan bukan sesuatu yang riil.
Yang terjadi di tahun 1998 tidaklah seperti tahun 1952 atau 1965-66.
Baca Juga: Ulah Junta Militer, 2 Presiden Lengser dalam 9 Bulan, Begini Kronologi Kudeta Mali
Tidak ada gejala perpecahan antar angkatan dan gejala kudeta.
Dikutip dari buku berjudul 'Kontroversi Kudeta Prabowo,' yang nampak adalah adanya rivalitas di dalam tubuh Angkatan Darat yang menimbulkan konflik.
Prabowo Subianto dan Wiranto saling memperebutkan pengaruh guna mengincar jabatan prestisiuas, yakni Panglima ABRI.
Kelompok Prabowo merasa bahwa Jenderal Wiranto sudah waktunya diganti.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR