Pada malam 16 Desember 1773, sekitar 60 orang, didorong oleh kerumunan besar orang Boston, berbaris ke dermaga Griffin, naik ke kapal, dan membuang peti teh ke dalam air.
Mereka mengenakan kostum Indian Mohawk agar tidak dikenali sekaligus menjadi simbol perlawanan.
Sebuah keputusan yang justru dianggap sangat ironis karena suku Indian justru menganggap para pendatang kulit putih Eropa (termasuk para pelaku di Boston Tea Party) sebagai penjajah mereka.
Bahkan, semakin ironis karena pada akhirnya peristiwa Boston Tea Party pada akhirnya dipercaya sebagai titik awal terpenting dari kemerdekaan Amerika Serikat yang terjadi tiga tahun kemudian.
Sebuah peristiwa yang tidak pernah memberikan dampak positif bagi suku Indian, penduduk asli Amerika.
KOMENTAR