Selama hidupnya, Kalashnikov terus mengubah desain klasiknya.
Pada tahun 1959, produksi dimulai pada AKM-nya, yang menggantikan receiver AK-47 yang telah digiling dengan yang terbuat dari logam yang dicap, membuatnya lebih ringan dan lebih murah untuk diproduksi.
Dia juga mengembangkan senapan mesin PK yang diisi peluru.
AK-47 yang dimodifikasi masih diproduksi di negara-negara di seluruh dunia.
Senjata ini juga digunakan oleh penyandera yang menyerbu Desa Olimpiade di Munich pada tahun 1972.
Selain itu, penembak massal di AS telah menggunakan versi senjata semi-otomatis dalam pembunuhan di Stockton, California, dan Dallas.
Di Indonesia, AK-47 juga merupakan salah satu senjata yang digunakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Sementara di beberapa negara, senjata ini diabadikan pada lambang negaranya sebagai simbol dari perjuangan rakyat merebut kemerdekaan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR