Namun demikian, perubahan positif tersebut gagal menjangkau daerah lain, terutama dalam memprioritaskan pembangunan yang berpusat pada masyarakat.
Penyediaan layanan dasar seperti akses air bersih, sanitasi dasar dan layanan kesehatan, pendidikan berkualitas, dan gizi yang cukup untuk anak-anak dan ibu hamil sangat kurang, terutama di daerah pedesaan.
Diperkirakan 50% anak-anak Timor mengalami stunting karena kekurangan gizi, salah satu tingkat tertinggi di Asia.
Pengangguran meningkat pesat.
Banyak proyek infrastruktur yang dibangun dengan buruk dan berumur pendek.
Tidak hanya itu, korupsi kecil-kecilan terus berlanjut.
Kebuntuan politik yang sedang berlangsung, pertama karena pembagian kekuasaan dan kemudian tentang penunjukan kabinet, berdampak parah pada negosiasi anggaran dan efektivitas layanan publik.
Meskipun negara ini telah mulai memulai proyek infrastruktur besar untuk kegiatan yang berhubungan dengan minyak.
Namun belum melihat investasi yang sebanding dalam pendidikan, pertanian, pariwisata, atau manufaktur.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR