Sayangnya, meski jumlah wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat turun drastis, namun polusi sampah plastik tetap ada.
Menurut Marsel, sampah terbanyak berasal dari Sorong, kota terbesar di Papua Barat, dan Waisai, kota di selatan Pulau Waigeo yang terletak di Kepulauan Raja Ampat.
Hal senada juga diutarakan Awaludin Noer Ahmad.
“Di Biak, ada peraturan daerah yang melarang kantong plastik, jadi semua orang kembali menggunakan noken,” mengacu pada tas anyaman tradisional yang terbuat dari serat kayu atau daun.
Mengurangi sampah plastik membutuhkan pendekatan yang lebih lengkap.
Misalnya, selain pembersihan di Raja Ampat, juga diperlukan inisiatif untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah di Sorong dan berinvestasi dalam fasilitas pengelolaan sampah.
Lebih banyak inisiatif dilakukan seperti pembersihan pantai, insentif untuk inovasi, dan daur ulang, juga strategi untuk mengurangi penggunaan plastik.
Kegiatan restorasi dan perbaikan infrastruktur juga dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus meningkatkan ketahanan pesisir.
Baca Juga: Pulau Baer, Kepingan Surga di Timur Indonesia, Tak Kalah dari Raja Ampat
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR