Intisari-online.com - Sebuah buku yang mengungkap dosa Australia kepada Timor Leste ternyata sudah ada.
Buku ini mendapatkan ulasan oleh Peter Baker, dengan penilaiannya: "Jika Anda mencari bacaan bagus yang akan memberi Anda, pembaca yang bahagia, sedikit kebanggaan tentang bagaimana Australia, negara "fair go", menerapkan dirinya di kancah internasional secara umum atau lokal, katakanlah di daerah sebelah utara kami, Timor Timur, maka Anda akan mengalami kekecewaan besar."
Buku berjudul A Narrative Of Denial: Australia And The Indonesian Violation of East Timor memberi pembaca ulasan rinci dan penjelasan mengenai apa yang terjadi di Timor Leste.
Semua dibeberkan meliputi serangan, kelaparan sistemik, penanganan yang salah dan mengerikan serta pembantaian massal warga lokal, sampai Pasukan Internasional Timor Leste (INTERFET) membuat kemunculan, bukunya sulit untuk dibaca.
Namun penjelasan kemudian berhenti, dan penulis buku tersebut, Peter Job, tidak menyebut banyak mengenai Timor Leste menjadi sumber daya minyak berharga.
Ia hanya menyebut kepentingan perusahaan Woodside Petroleum dalam mengeksploitasi minyak di Laut Timor, tanpa menjelaskan berapa banyak minyak bumi Timor Leste mengalir ke Australia setelah INTERFET datang.
Pandangan umum penulis mengenai aksi Pemerintah Australia di tahun-tahun awal tidak dipengaruhi masalah cuan seperti kepentingan sumber daya.
Kini keadaannya sudah berbeda, dengan kasus sidang yang sedang berlangsung melibatkan Mantan Deputi Kepala Kementerian Teritori Ibukota Australia Bernard Collaery dan penyadapan Australia ke kabinet Timor Leste selama negosiasi minyak dan gas di Laut Timor.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR