Arief Fajar Satria, juru bicara untuk pasukan keamanan yang dikirim ke Papua bulan lalu mengatakan operasi gabungan TNI-Polri terdiri dari 1128 personil dan strategi mereka adalah "menunggu KKB keluar dari persembunyian mereka" di pegunungan.
"Kami telah memetakan para pemberontak ini berdasarkan peran penting mereka," ujarnya dari Jakarta karena ia sudah pulang.
"Mereka sering lakukan sedikit strategi serang dan lari, seperti yang mereka lakukan saat membakar sekolah.
"Kami mengejar mereka sampai hutan tapi sayangnya peralatan kami tidak mampu mendeteksi mereka karena hutan yang sangat lebat. Sehingga kami menunggu di tepi hutan."
Victor Mambor, editor senior di Jubi Tabloid, mengatakan jumlah pengungsi meningkat secara signifikan sejak TPNPB dinyatakan sebagai teroris.
Nduga dan Intan Jaya ia sebut seperti "kota mati" tanpa aktivitas pemerintah atau sekolah dibuka dan pasukan keamanan menggunakannya sebagai pos.
Ia ragu bahkan jika KKB Papua tertangkap bisa mengakhiri krisis kepercayaan yang sudah tahunan, "Sampai sekarang warga Papua melihat Aksi Pilihan Bebas sebagai aksi aneksasi," ujarnya.
"Selama kita tidak menyelesaikan isu sejarah ini, tidak ada yang bisa tuntas."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR